Sukses

5 Kesalahan Keuangan Ini Bikin Pasangan Baru Menikah Bertengkar

Berbagai macam penyebab perceraian tetapi salah satunya mengenai uang.

Liputan6.com, Jakarta - Pertengkaran masalah keuangan menjadi penyebab terbesar masalah perceraian sebuah pasangan. Anda yang baru menikah tentu tidak mau mengalami hal tersebut.

Karena itu, ketahui dulu kesalahan-kesalahan yang sering sebabkan pertengkaran yang terjadi.
Bayangan punya rumah tangga harmonis, langgeng sampai kakek nenek pasti jadi impian pasangan yang baru menikah.

Berbagai kekurangan dan kesalahan pasangan masih dimaklumi. Begitu juga dengan perbedaan pandangan soal uang.

Namun, tahukah Anda kalau perbedaan menyangkut keuangan harus dikompromikan bahkan sejak sebelum menikah. Lantaran pertengkaran soal uang menjadi penyebab perceraian nomor satu.

Berdasarkan penelitian Universitas Kansas di Amerika Serikat, pasangan yang bertengkar soal uang, utang, atau kekayaan di awal pernikahan lebih berisiko mengalami perceraian.

Riset yang dipublikasikan pada 2012 dan diberi judul Examining the Relationship Between Financial Issues and Divorce ini mengambil sampel dari 4.500 pasangan.

Hasilnya, penyebab perceraian yang utama bukan anak-anak, seks, atau mertua, tapi uang. Nah, kesalahan atur uang seperti apa yang menyebabkan pasangan pengantin baru bertengkar seperti dikutip www.cekaja.com, Kamis  (26/5/2016)?

2 dari 5 halaman

Tak Kenal Pasangan Dididik soal Uang


1. Tidak kenal bagaimana pasanganmu dididik tentang uang

Bagaimana pandangan pasangan soal uang terbentuk dari didikan keluarga. Mengetahui bagaimana didikan orangtuanya adalah cara terbaik untuk memahami kebiasaannya soal uang.

Misalnya saat kecil suami Anda terbiasa hidup prihatin dan diajarkan orangtuanya selalu bilang kalau mereka tidak sanggup makan di restoran. Saat dewasa dan sudah berpenghasilan, suamimu justru senang makan di luar karena membuatnya merasa mampu.  

Sedangkan Anda adalah orang yang sangat hemat. Setiap Anda menolak makan di luar, dia bisa merasa sebal sehingga pertengkaran pun terjadi.

3 dari 5 halaman

Tidak terbuka soal uang

2. Tidak terbuka bila bicara tentang uang

Anda boleh saja menyimpan rahasia apapun dari pasanganmu, tapi tidak soal uang. Tapi masalahnya jujur soal uang bukanlah hal mudah. Apalagi jika Anda punya utang mencapai puluhan juta rupiah.
Dan jika akhirnya rahasiamu diketahui pasangan, dia bisa berpikir, "Kalau untuk hal seperti ini saja dia merahasiakan, bagaimana dengan hal lainnya?"

Faktanya menyimpan rahasia lebih buruk dari bertengkar soal uang. Sedikit bertengkar tentang uang bukan masalah besar, karena saat itulah Anda bisa membicarakannya dengan pasangan.

4 dari 5 halaman

Takut Bahas soal Uang

3. Takut bila membahas tentang uang

Tagihan, kartu kredit, tabungan, pensiun adalah topik-topik yang harus dibicarakan bersama pasangan. Tapi sayangnya, banyak pasangan yang menolak membahas ini karena menganggap topik tersebut sensitif. Padahal setiap anggaran dan pengeluaran harus didiskusikan.

Misalnya apakah melunasi motor lebih penting daripada menabung untuk berlibur? Apakah tidak masalah memotong anggaran belanja untuk membayar tagihan kartu kredit. Komunikasi ini membuat pasangan berlatih memutuskan prioritas dan menghargai pendapat.

4. Malas untuk saling mengingatkan

Meskipun Anda dan pasangan sudah sering membahas soal uang, percuma saja kalau tidak saling mengingatkan.

Misalnya kalian berdua ingin tagihan listruk murah tapi pasanganmu sering lupa mematikan lampu kamar mandi. Jika tidak saling mengingatkan, tujuan kalian tidak tercapai.

5 dari 5 halaman

Terlambat Bicarakan Kebutuhan Anak

5. Terlambat untuk bicarakan kebutuhan anak

Punya anak sekarang atau nanti, Anda dan pasangan harus bersiap-siap. Misalnya persiapan dana persalinan, tabungan pendidikan anak, dan mencicil rumah dengan dua kamar. Jangan tunggu sampai terlambat dan akhirnya harus pinjam sana-sini.

Kalau pasanganmu pernah menikah sebelumnya, Anda juga harus membicarakan berapa banyak uang yang dikirimkan untuk anak setiap bulan (jika anak tidak tinggal serumah), dan berapa banyak aset yang dimiliki dari pernikahan sebelumnya. Membicarakan topik ini sejak dini dapat mencegah munculnya konflik keluarga di masa depan.  (Ahm/Ndw)