Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan PLN Distribusi Banten, menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik bersama tujuh perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana menjelaskan, perjanjian jual beli listrik bersama para pengembang PLTM ini merupakan semangat dan komitmen PLN untuk terus memanfaatkan dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi listrik.
"Melalui penandatanganan ini diharapkan Pembangkit Mikrohidro sebagai salah satu sumber EBT andalan Jawa Barat dan Banten dapat terus berkembang," kata Iwan, di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Baca Juga
Pembangkit Mikrohidro ini dijadwalkan akan selesai dibangun dalam waktu sekitar 54 bulan. Pengembang PT Bangun Bumi Bersatu Sudjana menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dalam perjanjian ini sekaligus menyatakan kesiapan para pengembang untuk membangun tepat waktu,
”Kami berusaha untuk memperpendek waktu sehingga PLN bisa segera membeli tenaga listrik dari kami,” ujarnya.
Ketujuh pengembang tersebut adalah:
PT Tirta Mukti Lestari pengembang PLTM Cibuni dengan daya 3,2 MW
PT Lima Energi Lestari pengembang PLTM Pesantren 1 dengan daya 1,8 MW
PT Petro Hidro Optima pengembang PLTM Cikaengan dengan daya 5,1 MW
PT Cikaengan Tirta Energi pengembang PLTM Cikaengan 2 dengan daya 7,2 MW
PT Manha Daya Mandiri pengembang PLTM Cibuni Mandiri dengan daya 2 MW
PT Republika Mandiri Energi pengembang PLTM Cikandang dengan daya 6 MW
PT Bangun Bumi Bersatu pengembang PLTM Cibareno 1 dengan daya 5 MW.
Sampai dengan awal 2016 ini jumlah pembangkit listrik dari energi baru terbarukan milik swasta yang telah bekerjasama dengan PLN Distribusi Jawa Barat adalah sebanyak 15 pembangkit, 14 di antaranya merupakan Pembangkit Mikrohidro, dan satu sisanya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Dengan kapasitas total mencapai 39,3 MW. PLN Distribusi Jawa Barat sangat terbuka dengan pihak manapun yang ingin bekerjasama di bidang pembangkit listrik ramah lingkungan.
Dengan semakin bertambahnya pembangkit-pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa barat yang hingga Desember 2015 telah mencapai 94 persen.