Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi V DPR RI Ahmad M Ali menyebut, insiden salah menurunkan penumpang yang dialami Lion Air dan AirAsia adalah pertama di dunia. Dia meminta Lion Air dan AirAsia menerima sanksi dan keputusan pemerintah.
"Di dunia penerbangan, saya buka referensi, baru kejadian pertama kali di dunia, ke dua Air Asia di Bali," kata dia di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Dia menuturkan, peristiwa salah turun penumpang menimbulkan spekulasi bermacam-macam di masyarakat seperti penyelundupan narkoba. Terlebih, lanjut dia, Indonesia sedang dalam kondisi darurat narkoba.
Advertisement
Baca Juga
"Mana kita tahu, kita sekarang lagi darurat narkoba, tiba-tiba (bagaimana) dari 47 orang yang tidak lewat imigrasi (jika) ternyata kopernya ada narkoba," ujar dia.
Dia menambahkan, peristiwa tersebut mengkhawatirkan karena bisa mencoreng penerbangan Indonesia di mata internasional.
"Itu mengakibatkan perangkingan di dunia internasional ICAO nggak naik-naik. Semua penerbangan ke Eropa dari Indonesia ditolak oleh Eropa," ujar dia.
Anggota DPR tersebut pun mendukung tindakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang membekukan ground handling Lion Group juga AirAsia. Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan besar dalam penyelematan negara.
"‎Kalau dia kekhawatiran karyawannya di scope kecil, lebih besar Menteri Perhubungan adalah tindakan penyelamatan negara. Sehingga, saya bilang ayo dong terima keputusan itu sembari menata tata kelola organisasi, manajemen," tandas dia