Sukses

Dibayangi Rupiah, IHSG Cenderung Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan saham, Rabu (25/5/2016).

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan saham, Rabu (25/5/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG sendiri melemah sebanyak 32,87 poin atau sebanyak 0,67 persen 4.710,78. Aksi jual bersih yang terjadi sebanyak Rp 34,99 miliar.

"Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor cenderung melihat bursa Asia dan nilai tukar rupiah," kata dia dalam ulasannya.

Dia mengatakan, Bursa Asia sendiri mayoritas melemah sejalan dengan pelemahan harga minyak dunia dan penguatan dolar AS.

"‎Investor masih terus waspada pasca data ekonomi yang keluar tidak sesuai harapan sehingga penuh dengan rasa antisipasi sentimen pemangkasan biaya pinjaman di AS bulan depan," tambah dia.

Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.675 dan resistance 4.750.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG cenderung menguat pada perdagangan saham hari ini.‎ Laju IHSG diperkirakan berada pada support 4.702 dan resistance pada 4.774.

"‎Tentunya rilis data ekonomi akan kembali terlansir dengan proyeksi stabil yang memperlihatkan bahwa kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Garuda Indonesia Tbk (GGIA), PT ‎Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PPRO), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).