Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak yang terus turun kembali memakan korban perusahaan minyak. Kali ini, salah satu perusahaan minyak besar dunia, Shell bakal memangkas karyawannya.
Royal Dutch Shell bakal memangkas sekitar 2.200 orang karyawan. Apalagi alasannya kalau bukan kinerja harga minyak yang terus menurun dan berimbas pada kinerja perusahaan.
Baca Juga
"Meski ada beberapa peningkatan yang kita lakukan di kinerja kita, pasar saat ini masih banyak tantangan," ujar Paul Goodfellow, Vice Presiden Shell Inggris dan Irlandia, dilansir dari The Star, Kamis (26/5/2016).
Advertisement
Tahun lalu, perusahaan asal Belanda ini juga telah mem-PHK 7.500 staff dan kontraktor langsung. Sebelumnya dikabarkan 2.800 orang akan dipangkas menyusul integrasi dengan BG Group.
Baca Juga
Sepanjang tahun ini, total sekitar 12.500 orang bakal terkena PHK di perusahaan ini.
PHK di tubuh Shell tidak seberapa dibanding dengan perusahaan yang juga melakukan PHK di sektor minyak dan gas. Namun, jumlah ini setara dengan angkatan kerja di perusahaan Facebook.
Perusahaan gabungan Shell dan BG mempekerjakan 94.600 staf di akhir 2015 kemarin.
Dari total 2.200 karyawan yang terkena PHK, sebanyak 475 orang adalah yang bekerja di Inggris dan Irlandia.