Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan perusahaan minyak dan gas (migas) Rusia Rosneft sebagai mitra PT Pertamina (Persero) dalam menggarap kilang Tuban merupakan keputusan korporasi.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, pemilihan mitra untuk membangun kilang di Tuban, Jawa Timur, merupakan kewenangan Pertamina. Oleh sebab itu, pemilihan Rosneft sebagai mitra bisnis untuk membangun kilang Tuban merupakan keputusan korporasi.
Sudirman mengaku belum mengetahui pertimbangan Pertamina memilih Rosneft untuk menjadi mitra dalam menggarap kilang Tuban. Namun,Sudirman yakin dalam waktu dekat Pertamina akan melaporkan keputusan korporasi tersebut. ‎"Soal Rosneft, saya belum tahu. Tapi pada waktunya nanti pasti akan dilaporkan," tutur Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/5/2016).
Baca Juga
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja melanjutkan, mitra dalam pembangunan kilang harus memiliki kapasitas baik, dari sisi pasokan minyak dan teknologi.
"Untuk kita, setiap realisasi investasi kita sambut dengan baik. Rosneft punya kelebihan, mereka punya sumber minyak dan teknologi. Semua tergantung mana yg lebih kompetitif. Semua bagus kok," ungkapWiratmaja.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, finalisasi rencana kerja sama kedua perusahaan telah dilakukan selama kunjungan manajemen Pertamina ke Rusia. Menurut dia, kedua perusahaan telah sepakat untuk menandatangani framework agreement untuk kerjasama keduanya di Jakarta.
"Finalisasi sudah dilakukan dan diharapkan pekan depan penandatanganan rencana kerjasama Pertamina dan Rosneft dilaksanakan di Jakarta. Ini merupakan kemajuan yang baik untuk segera merealisasikan rencana kerjasama Pertamina dan Rosneft," terang Wianda.
Kerja sama Pertamina dan Rosneft mencakup rencana pembangunan kilang baru di Tuban, dimana Pertamina akan menjadi pemegang saham mayoritas. Selain itu, Pertamina juga berkesempatan masuk ke dalam aset-aset hulu migas Rosneft di Rusia.
"Kami berkomitmen kuat untuk dapat mengakselerasi kerjasama secara konkret untuk mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional," tutup Wianda.‎Â