Sukses

Kemenperin Bantah Impor Ponsel Bakal Naik Jelang Lebaran

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menampik jika impor ponsel akan tinggi jelang Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menampik jika impor ponsel atau handphone (hp) akan tinggi jelang Lebaran. Pasalnya, sebagian besar handphone sudah dirakit di dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, kalaupun naik, justru terjadi pada komponennya. Hal itu disebabkan sebagian komponen handphone masih didatangkan lewat impor.

"Handphone sebagian besar sudah kita rakit di sini harusnya (impor) enggak tinggi-tinggi lagi. Yang impor mungkin komponennya," kata dia kepada Liputan6.com di Gedung BPPT Jakarta seperti ditulis Jumat (28/5/2016).

Dia juga menambahkan, selain komponen, kalaupun impor naik hanya terjadi pada ponsel kelas atas (high end).

"Barang jadi mungkin handphone yang high end yang enggak produksi di sini. Tapi kan kalau impor handphone datanya di (Kementerian) Perdagangan," kata dia.

Putu menuturkan, saat ini terdapat sekitar 16 pabrik yang melakukan perakitan ponsel dalam negeri. Dia menuturkan hasil perakitan handphone tersebut ditujukan untuk memenuhi pasar dalam negeri.

"Banyak ada 16 yang merakit handphone di sini. Kebanyakan ya (untuk) domestik karena tahun 2013 dulu kita membuat ketentuan yang impor handphone diminta membuat fasilitas perakitan," tandas dia.

Seperti diketahui, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor nonmigas di April 2016 mengalami kenaikan untuk mesin dan peralatan mekanik menjadi US$ 14,4 juta atau 0,85 persen dibanding bulan sebelumnya. Utamanya untuk impor laptop, komputer, dan ponsel (mesin dan peralatan listrik) dari Tiongkok, Vietnam, maupun Korea Selatan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan impor ponsel bakal naik jelang lebaran. Lantaran, sebelum lebaran masyarakat memegang uang lebih dari Tunjangan Hari Raya (THR).

"Jadi impor ponsel yang berpeluang naik karena jelang Lebaran banyak orang pegang uang tunai dan bisa beli apa saja termasuk ponsel," paparnya.

Menurut Kasubdit Statistik Impor BPS, Rina Dwi Sulastri, potensi kenaikan impor ponsel dan laptop menjelang tahun ajaran baru. "Impor ponsel dan laptop diperkirakan bisa naik untuk kado kelulusan anak," ungkap dia.