Sukses

JK: Harga Pangan Naik Jelang Lebaran Jadi THR untuk Petani

Wapres menilai penyebab kenaikan harga pangan beragam sehingga penanganan menjadi lebih rumit.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap Ramadan dan Lebaran, harga berbagai bahan pokok pasti naik. Pemerintah juga berupaya untuk memenuhi persediaan bahan pokok sehingga harga bisa terkendali.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, setiap bahan pokok punya karakter sendiri. Penyebab kenaikannya pun beragam sehingga penanganan menjadi lebih rumit. Yang pasti, lonjakan harga juga karena permintaan yang meningkat drastis.

"Ini memang akan selalu terjadi, puluhan tahun begitu karena kebutuhan mendadak, tidak bisa disimpan," jelas JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (27/5/2016).


Sebut saja telur, bawang, daging sapi, dan sayur mayur. Kedua bahan pokok ini tidak bisa disimpan terlalu lama. Pada Ramadan khususnya jelang Lebaran permintaan keduanya melonjak tajam karena semua ingin merayakan hari kemenangan.

Untuk bawang, permasalahan utama karena banyak petani tak punya cold storage untuk penyimpanan. Sehingga saat bawang melimpah bisa sampai ekspor. Sebaliknya saat persediaan sedikit harus impor.

Kondisi ini mengingat bawang sangat bergantung pada cuaca. "Jadi sebenarnya secara neraca itu sama saja. Cuma akhirnya teknis dan waktu," imbuh JK.

Berbagai faktor itulah yang membuat harga bahan pokok merangkak naik di waktu Ramadan dan jelang Lebaran. JK pun melihat kenaikan harga ini sebagai hadiah Lebaran untuk petani.

"Ya semacam hadiah Lebaran lah kepada petani, ya kan. Ya toh yang terima itu petani. Enggak apa-apa, kalian terima hadiah Lebaran, mereka terima hadiah Lebaran dengan harga yang sedikit naik," ujar JK.