Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memberi sinyal akan menaikkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) untuk 12 golongan pelangan yang sudah dicabut subsidinya dan dikenakan skema penyesuaian (adjustement) pada Juni 2016. Penyebab kenaikan tersebut dipengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, kemungkinan besar tarif listrik pada Juni nanti akan mengalami kenaikan sedikit. Dari tiga komponen pembentuk tarif listrik tersebut, ada satu komponen yang membuat tarif listrik naik.
Tiga komponen pembentukan tarif listrik yaitu kurs Dolar Amerika Serikat AS, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan inflasi. "Dari hitungan sementara dolar AS naik tipis," ungkap Sofyan, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Baca Juga
Kenaikan nilai tukar dolar AS yang cukup cepat dan tinggi pada akhir Mei 2016 kemarin berpengaruh kuat kepada pembentukan tarif listrik pada Juni nanti. Alasannya, listrik yang dibeli PLN dari pembangkit yang dioperasikan pengembang swasta (Independent Power Producer/IPP) menggunakan dolar AS.
"Kurs sangat berpengaruh, untuk membeli listrik dari IPP, kami membayar dengan dolar AS," tutur Sofyan.
Sedangkan ntuk pengaruh harga minyak dalam pembentukan tarif Juni, tidak telalu besar. Pasalnya, saat ini porsi pembangkit yang mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin sedikit. "karena gini kenapa kita naik tipis karena komponen kita punya BBM kecil sekali," tutup Sofyan.
Sedangkan pada Mei ini, PLN juga menaikkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) untuk 12 golongan pelanggan Kenaikan tarif listrik dipicu kenaikan harga minyak, yang diimbangi penguatan nilai tukar rupiah.
Kenaikan tarif listrik berlaku untuk tegangan rendah (TR) menengah (TM) dan tinggi (TT). Tarif Tegangan Rendah naik sebesar Rp 10 per kilo Watt hour (kWh). Tarif listrik golongan ini naik dari Rp 1.343 per kWh pada April menjadi Rp 1.353 per kWh di Mei.
Advertisement
Tarif TR adalah pelanggan dengan golongan R1 dengan daya 1.300 VA, R1 2.200. Kemudian R2 dengan daya 3.500-5.500, R3 dengan daya 6.600 ke atas. Adapula B2 adalah pelanggan dengan daya 6.600 sampai 200 ribu VA, serta P1 dengan daya 6.600-200 ribu Va.