Sukses

PLN Kaji Ulang Pembangunan Kabel Bawah Laut Jakarta-Sumatra

PLN ingin memprioritaskan pembangunan jaringan terintegrasi di sumatra.

Liputan6.com, Jakarta - ‎PT PLN (Persero) mengkaji ulang proyek pembangunan kabel bawah laut atau High Voltage Direct Current transmission (HVDC) dengan daya 500 kilo volt (kV). Jaringan bawah laut tersebut menghubungkan Sumatra dan Jawa.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, tujuan pembangunan proyek kabel bawah laut ini untuk mengalirkan listrik dari Sumatra menuju Jawa. Menurut Sofyan, proyek ini perlu dikaji ulang karena pencanangan proyek ini di 2007 lalu dan saat ini kondisi kelistrikan kedua pulau sudah berbeda.

"Sementara sedang dikaji olehPLN. Nanti selesai pengkajian 1 sampai 2 bulan ini baru diumumkan keputusannya," kataSofyan, di kantor PusatPLN,Jakarta, Senin (30/5/2016).

Sofyan mengungkapkan, faktor yang menjadi pertumbuhan dalam menjalankan ‎proyek kabel bawah laut Jakarta-Sumatra ini adalah faktor keekonomiannya. Apakah proyek ini memberikan nilai ekonomi yang sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. 

Selain itu, faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah masalah teknis dimana kebutuhan listrik di Sumatra terus bertambah besar. Sementara untuk di Jawa nanti akan ada tambahan pasokan 23 ribu Mega Watt (MW). Tambahan pasokan listrik di Jawa tersebut tercantum dalam Rencana Usaha Penyedia Ketenagalistrikan (RUPTL).

"Ketiga, pengkajian dari rencana tersebut yang sudah terlampau lama. Jadi seharusnya ada pengkajian lagi," tutur Sofyan.

PLN sendiri ingin memprioritaskan pembangunan jaringan terintegrasi di sumatra. Langkah tersebut untuk memperkuat pasokan dan penyebaran listrik di wilayah tersebut.

"Sampai saat ini Sumatra belum terintegrasi. Pantai timur belum ada, pantai barat juga belum ada. Jaringan di tengah masih terputus-putus. Masih banyak beberapa pemadaman. Bagaimana kalau listrik di bawa ke Jawa? Apa tidak marah orang Sumatra?" ungkap Sofyan.

Menurut Sofyan, dana yang semula akan digunakan untuk membangun kabel bawah laut Jakarta-Sumatra ini bisa dialihkan untuk membangun jaringan di Sumatra. Langkah tersebut lebih bermanfaat untuk meningkatkan integrasi antar daerah di Sumatra sehingga pasokan semakin kuat. 

Â