Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan tak ingin bergantung pada luar negeri untuk mengoperasikan satelit BRISat yang bakal diluncurkan pada 9 Juni 2016 waktu Indonesia. Maka dari itu, BRISat dioperasikan oleh orang-orang terpilih Indonesia.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, sebanyak 53 orang pegawai BRI akan mengoperasikan BRISat. Dia mengatakan, tenaga ahli (engineer) tersebut berasal dari 800 tenaga ahli yang berada di Kantor Pusat BRI.
Baca Juga
"Dari 53 ini adalah bagian 800 engineering yang dimiliki BRI hari ini yang bekerja dedicated hanya mengurusi IT kantor pusat, belum lagi di wilayah cabang," kata dia di Kantor Pusat BRI Jalan Sudirman Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, 53 orang tersebut memiliki kualifikasi sebagai master (S2). Dia bilang, mereka juga dididik oleh produsen satelit Space System/Loral (SS/L) USA selama 15 bulan. Dia mengatakan, orang-orang tersebut mengikuti semua proses pembuat satelit dari rancang bangun sampai peluncuran nanti.
"Mereka sudah belajar, rata-rata mereka belajar di luar di Amerika, Eropa. Mereka rata-rata master ada yang doktor di bidang teknologi," kata dia.
Dari informasi yang diterima Asmawi, tenaga ahli BRI mendapat pujian karena cepat sekali menguasai teknologi. Kendati begitu, pihak SSL juga tetap memberikan pendampingan ketika satelit beroperasi nanti.
"Berdasarkan informasi SSL Loral, mereka dapat pujian sangat cepat menguasai di bidang teknologi. Walaupun demikian SSL Loral akan melakukan pendampingan beberapa bulan di sini," tutup dia.
Sebagai informasi, BRI akan meluncurkan satelit bank pertama di dunia yang diberi nama BRISat. Satelit ini akan diluncurkan pada 8 Juni 2016 di UTC Kourou, Frech Guiana, Amerika Selatan (9 Juni 2016 pukul03.30 WIB) dengan menggunakan roket Ariane 5 milik Arianespace. Nilai investasi satelit tersebut sekitar Rp 3,375 triliun.