Sukses

Mendag: Impor Daging Hanya untuk Kebutuhan Jabodetabek dan Jabar

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan impor daging sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan impor daging sapi. Langkah tersebut dilakukan untuk menekan harga daging sapi yang biasanya naik saat puasa dan lebaran. Daging sapi impor ini untuk menutupi kebutuhan di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Menter‎i Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, impor daging sapi kali ini hanya untuk mencukupi kebutuhan saat puasa. Thomas pun memberi istilah ini adalah importasi khusus puasa.

"Kita impor bawang merah, sama daging sapi, gula. Terus terang menurut saya rutin tiap tahun kan impor, mungkin importasi khusus puasa," kata di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Namun begitu, pihaknya menuturkan ada alasan lain terkait impor daging tersebut. Thomas mengatakan, ‎impor daging sapi ini juga ditujukan untuk mendorong iklim perdagangan yang lebih kompetitif.

‎"Yang berbeda kan khusus daging sapi, tahun lalu keputusan importasi harus melalui BUMN. Sekarang kita putuskan lebih lebar, bukan artinya lebih luas, kita buka sedikit lebih lebar sehingga semua pihak bisa bergerak. Seperti Presiden menginginkan kompetisi lebih banyak pihak, supaya kita memberikan solusi ramah pasar‎," jelas dia.

Thomas ju‎ga mengaku tidak khawatir kebijakan tersebut akan menghantam para peternak lokal. Dia beralasan, impor daging sapi ini dikhususkan untuk memenuhi wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat yang selama ini defisit daging sapi.

"Jadi tetap dengan contoh daging sapi, dengan impor sapi hanya untuk wilayah Jabodetabek, Jawa Barat. Karena di luar Jabodetabek dan Jawa Barat biasanya sudah swasembada sapi. Jadi kalau kita ngomong impor sapi keprihatinan kita terhadap peternak sapi," tutup dia.

Sebelumnya, Thomas Lembong menuturkan, pihaknya telah mengeluarkan izin impor daging sapi sekitar 27.400 ton.