Liputan6.com, Jakarta - Produk-produk furnitur asal Indonesia rupanya banyak digemari di Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini terlihat dari lakunya produk-produk tersebut dalam ‎pameran Index Exhibition di Dubai World Trade Centre, Dubai, UEA, pekan lalu.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, Gusmalinda Sari mengatakan, dalam pameran tersebut, produk-produk furnitur Indonesia nyaris ludes dan berhasil mendapat potensi total transaksi sebesar US$ 9,95 juta.
Para pembeli tidak hanya berasal dari UEA, tetapi juga dari Arab Saudi, Qatar, Lebanon, Kuwait, dan beberapa negara dari kawasan Afrika.
"Di tengah lesunya ekonomi dunia saat ini, booth Indonesia tetap diserbu dan diminati para buyer. Indonesia memperoleh potensi total transaksi mengejutkan, yaitu US$ 9,95 juta," ujar dia di Jakarta, Sabtu (4/6/2016).
Baca Juga
Dalam pameran ini, hampir semua transaksi yang diperoleh oleh produk furnitur Indonesia berasal dari pembelian langsung selama pameran. Jadi produk-produk furnitur Indonesia nyaris ludes diborong para buyer. Selain itu, banyak juga permintaan untuk mengisi hotel dan membangun vila, restoran, serta apartemen.
"Sekarang ini, Dubai sedang dalam masa persiapan pembangunan hotel-hotel dan apartemen secara besar-besaran untuk Expo 2020 nanti. Pameran ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai pintu gerbang untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia ke UAE, serta menjadi bagian dari supplier Dubai," tutur dia.
Terdapat 15 perusahaan furnitur dan kerajinan tangan asal Indonesia yang ikut serta dalam pameran ini.
Ada dua perusahaan yang difasilitasi oleh ITPC dan KJRI Dubai yaitu Mbiyen yang menampilkan furnitur dari bahan kayu daur ulang, dan Tiga Satria Perkasa yang menampilkan furnitur berbahan rotan sintetis. Â
Sedangkan 10 perusahaan lainnya difasilitasi oleh Kementerian Koperasi & UKM yaitu Casafa Community, PT Armindo Intercorp, Yuka Stone Art; Versaguna, PT Nuansa Porselen Indonesia, Bunga’s Bed Sheets; Jayakawentar, Home Décor dan Deboug.
Selain itu, dua perusahaan yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung yaitu CV Viku Furniture dan Leatique. Sementara itu, satu perusahaan yang berpartisipasi secara mandiri yaitu‎ Integra Grup.
Pameran Index merupakan pameran yang sangat potensial dan relevan untuk diikuti oleh pengusaha furnitur dan kerajinan tangan Indonesia. Pameran ini diikuti oleh 726 peserta dari 50 negara di seluruh dunia.
Perusahaan-perusahaan asal Indonesia dikunjungi 500 pengunjung. Selama empat hari pameran berlangsung, ada sekitar 50 inquiry yang diterima ITPC Dubai, diantaranya adalah permintaan untuk produk furnitur, desain ruangan, dan flooring.
Di sela pameran, ITPC Dubai memfasilitasi rombongan dari Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung untuk menjajaki kerja sama dengan beberapa restoran Indonesia di Dubai yaitu Dapoer Kita Restoran dan Betawi Restoran. Kedua pemilik restoran tersebut dengan senang hati menyambut baik kerja sama ini dengan programnya Little Bandung. Â
"Nantinya beberapa produk UKM Bandung akan dipajang di dalam restoran sebagai bentuk promosi, berikut dengan katalog perusahaan. Diharapkan dengan program ini, produk-produk kota Bandung akan dikenal dan diminati para buyer di UAE khususnya dan Timur Tengah umumnya," kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Eric Mohammad Atthauriq. (Dny/Ahm)