Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Perum Bulog membangun jaringan rumah pangan di seluruh Indonesia. Pembangunan jaringan rumah pangan ini untuk mendorong stabilitas harga pangan di Indonesia.
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie menjelaskan, jaringan rumah pangan yang dibangun oleh ICMI dan Bulog tersebut diberi mana Tokokita ICMI. "Rumah pangan ini sebagai bentuk kontribusi langsung ICMI dan Bulog untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia," ungkap Jimly seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (5/6/2016).
Jimly berharap, rumah pangan ini menjadi langkah kongkrit ICMI untuk bersama-sama membangun perekonomian masyarakat, khususnya perekonomian keluarga. “Keluarga yang kuat secara ekonomi dan moral akan melahirkan generasi yang berkualitas yang
baik” ungkap dia.
Baca Juga
Partisipasi ICMI ini juga membantu pemerintah untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga-harga menjadi terjangkau masyarakat. lebih lanjut Jimly mengharapkan agar program ICMI dan Bulog ini menjadi contoh untuk melakukan usaha atau bisnis
secara jujur sehingga hasilnya juga menjadi baik, halal dan thoyyiba.
Wakil Ketua ICMI Bidang Pemberdayaan Perempuan Sri Astuti Buchari mengatakan, program rumah pangan akan di kelola oleh para ibu rumah tangga. “Ibu rumah tangga itu lebih jujur dalam mengelola usaha keluarga” ungkapnya.
Dia juga mengharapkan program ini akan mengurangi pengangguran di desa-desa di seluruh Indonesia. ICMI merencanakan setiap Organisasi Satuan (ORSAT) di kecamatan menjadi anggota koperasi ICMI yang mendirikan rumah pangan di lingkungan RW masing-masing.
Rumah pangan adalah outlet pemasaran bahan pangan dan produk industri pangan strategis yang dibentuk Perum Bulog untuk memotong rantai distribusi sehingga semakin mendekatkan produsen dan konsumen.
Rumah pangan dibentuk untuk membangun jaringan kegiatan stabilisasi pangan seperti beras, gula, minyak goreng termasuk daging terutama saat paceklik atau pasokan berkurang di masyarakat.