Liputan6.com, Jakarta - Dalam lawatan ke Jepang para anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bertemu dengan sejumlah pihak mulai dari federasi perusahaan-perusahaan raksasa Negeri Sakura, Keidanren hingga Japan Chamber of Commerce, Japan International Cooperation Agency (JICA) dan mantan Perdana Menteri Yasuo Fukuda. Dalam pertemuan tersebut, KEIN mengumpulkan ide-ide segar yang bisa diimplementasikan di Indonesia.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir menjelaskan, KEIN ingin mengoptimalkan kehadirannya di Jepang untuk menimba ilmu baru dan membangun kerjasama strategis yang bermanfaat untuk mendorong industrialisasi di Tanah Air. Pihak-pihak yang telah ditemui KEIN sejauh ini juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan dukungan.
“Para pengusaha di Keidanren siap memberikan masukan bahkan akan langsung membentuk kelompok kerja bersama KEIN untuk membantu pengembangan industri kita terutama di bidang infrastruktur, industri agro, energi dan UMKM," kata dia seperti ditulis Liputan6.com, Minggu (5/6/2016).
Baca Juga
Sementara itu JICA menyatakan akan masuk ke Indonesia untuk membantu proses pengembangan infrastruktur, industri perdesaan dan maritim serta pengembangan kualitas SDM.
“Kerja sama dengan JICA ini memiliki sasaran strategis yaitu peningkatan ketahanan pangan dan energi. Dan nanti untuk menindaklanjuti agar pertemuan ini menghasilkan keluaran yang konkret, akan dibentuk tim bersama dalam mengawal eksekusinya” ujar Soetrisno.
Akan halnya dalam pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Fukuda, ia menyatakan rasa optimistis bahwa Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh menjadi negara dengan industri yang maju. Fukuda juga membagikan sejumlah pengalamannya ketika merumuskan kebijakan untuk membangun industri berbasis desa.
Soetrisno melanjutkan, hasil kunjungan dari Jepang tersebut akan digunakan untuk menyusun dokumen Peta Industrialisasi 2045 yang merupakan salah satu amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada lembaga yang dipimpinnya ini.
“Industrialisasi adalah kunci untuk memberdayakan perekonomian rakyat. Memang ada berbagai pilihan tentang kemana KEIN harus belajar tentang industri, tapi kita percaya salah satu jawabannya ada di Jepang,” kata dia.