Liputan6.com, Jakarta - Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi/KLIK semakin diminati oleh investor. Dalam monitoring yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tercatat ada delapan proyek investasi baru yang memanfaatkan fasilitas KLIK sepanjang 30 Mei-3 Juni 2016.
Kepala BKPM Franky Sibarani ‎menjelaskan kedelapan proyek tersebut memiliki nilai investasi Rp 1,45 triliun dengan luas tanah 21,60 hektar di dua kawasan industri peserta KLIK.
Dengan penambahan 8 proyek tersebut, total ada 40 proyek investasi yang sudah memanfaatkan layanan KLIK dengan nilai total investasi mencapai Rp 57,08 Triliun dengan luas tanah sebesar 618,64 Hektar.
Franky merinci, dari 40 proyek tersebut, 17 diantaranya sudah memasuki tahap konstruksi di delapan kawasan industri dengan nilai investasi Rp 9,19 Triliun dan luas tanah 215 Hektar. Sementara itu, 23 proyek lainnya dalam tahap persiapan untuk konstruksi di lima kawasan industri dengan nilai investasi Rp 47,89 Triliun dan luas tanah 403,64 hektar (Ha).
Baca Juga
"BKPM terus melakukan pemantauan agar proyek–proyek yang sudah memanfaatkan layanan KLIK ini, sehingga tujuan dari inisiatif ini dapat tercapai. Maksud KLIK adalah untuk mendorong akselerasi realisasi investasi," ujar Franky dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2016).
Sementara itu, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea menjelaskan pihaknya juga melakukan verifikasi proyek-proyek yang akan memanfaatkan layanan KLIK. Dia menyebutkan, melalui Project Officer KLIK di BKPM, pihaknya telah memfasilitasi proses perizinan di beberapa kawasan industri yang mengimplementasikan KLIK.
"Kami juga terus melakukan koordinasi dengan kementerian koordinator perekonomian, kemudian koordinasi di daerah dengan pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri," lanjutnya.
KLIK merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pencapaian target investasi nasional tahun ini yang mencapai Rp 594,8 triliun, yang diluncurkan Presiden Jokowi 22 Februari 2016 yang lalu. Saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas KLIK dengan total luas 10.022 hektar.
14 Kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni Jawa Tengah terdiri dari 3 kawasan industri seluas 840 hektar, Jawa Timur terdiri dari 1 kawasan industri seluas 1.761 hektar, Sulawesi Selatan 1 kawasan industri seluas 3.000 hektare, Banten terdiri dari 3 kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 hektare, Jawa Barat terdiri dari 5 kawasan industri dengan total luas lahan 1.111 hektar dan Sumatera Utara terdiri dari 1 kawasan industri seluas 100 hektar. (Yas/Ahm)