Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) turut memberikan perhatian terhadap naiknya beberapa harga pangan memasuki bulan Ramadan tahun ini. Masalahnya kenaikan harga ini terus terjadi setiap tahunnya.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengungkapkan, mahalnya harga pangan jelang lebaran lebih dikarenakan panjangnya rantai distribusi di Indonesia. Menurut dia, hal inilah yang harus dibereskan‎.
"Bulan Ramadan masalah harga pangan yang naik. Kita berikan rekomendasi ke Presiden, bagaimana sebetulnya mata rantai itu bisa dikurangi sehingga harga bisa turun," papar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Soetrisno menambahkan, salah satu cara yang diusulkan yaitu dengan memaksimalkan peran Perum Bulog dalam mengendalikan pasokan dan harga pangan itu sendiri.
Â
Baca Juga
Baca Juga
Dengan dipegang oleh Bulog, pemerintah bisa lebih mengontrol pasokan di pasaran. Selain itu, pengadaan pangan jika harus dilakukan impor, dengan melalui Bulog juga lebih transparan.
"Jadi bagaimana Bulog itu diberikan tugas khusus dalam menstabilkan harga. Seperti zaman Orde Baru dulu itu kan Bulog cukup sukses," paparnya.
Seperti diketahui, pagi ini KEIN bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo untuk membahas mengenai kemajuan penyusunan roadmap industrialisasi Indonesia dan pembahasan mengenai isu-isu ekonomi yang tengah berkmebang di masyarakat.
Selain Soetrisno Bachir, nampak hadir Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta, anggota KEIN‎ Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan anggota KEIN lainnya. Sementara, menteri yang mendampingi Presiden yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (Yas/Ndw)‎
Advertisement