Sukses

Ini Bidang yang Bakal Dibuka untuk Seleksi CPNS 2016

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyatakan tetap akan membuka penerimaan CPNS

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyatakan tetap akan membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Namun rekrutmen CPNS yang dilakukan akan lebih selektif jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan, pihaknya memang melakukan penghentian sementara (moratorium) rekrutmen CPNS pada tahun ini. Namun ada sejumlah bidang yang mendapat pengecualian.

"Rekrutmen tetap dilakukan, karena moratorium ini dikecualikan untuk tenaga di lingkungan tenaga pendidikan, kesehatan, dan pekerja program unggulan Nawacita," ujar dia di Jakarta, Selasa (7/6/2016)

Yuddy mengungkapkan, rekrutmen CPNS yang dibuka‎ dalam bidang berkaitan dengan Nawacita antara lain, infrastruktur, pertanian, industri dan riset teknologi.

"Nah apa saja Nawacita itu? Yang terkait infrastruktur, engineer-engineer kita butuhkan, ahli pengairan. Kemudian yang terkait dengan pangan, ahli pertanian, peneliti," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga masih akan membuka penerimaan di bidang hukum, TNI, Kepolisian dan petugas di Kementerian Hukum dan HAM. Yuddy mengakui, untuk bidang-bidang tersebut saat ini Indonesia masih kekurangan.

"Kemudian terkait penegakan hukum, yang kita masih butuhkan TNI, Polri, mungkin penjaga penjara. Tapi tidak sebesar jumlah yang dulu-dulu," ungkap dia.

Namun Yuddy memastikan rekrutmen yang dilakukan pada tahun ini tidak akan sebesar seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia juga akan mempertimbangkan banyaknya PNS yang pensiun atau berhenti untuk menentukan ‎jumlah PNS yang akan direkrut pada tahun ini.

"Tadi Pak Presiden katakan kalau yang keluar seratus, yang masuknya tidak lebih dari 50. Artinya pendekatannya tidak lagi zero growth, tapi negatif growth. Karena dalam jangka panjangnya harus mengikuti rasio kebutuhan PNS terhadap jumlah penduduk yang kurang lebih 1,5 persen dalam simulasi kajian dari Kementerian PANRB," tandas dia.

Video Terkini