Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pengembangan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti kereta, pesawat dan bus. Karena itu, penentuan trase LRT harus bisa menggabungkan, mengintegrasikan antar moda-moda transportasi yang sudah ada.
Jokowi menjelaskan, yang dimaksud konektivitas adalah konektivitas antar daerah, antar wilayah bisa terhubung dan mendorong pergerakan ekonomi bisa lebih efisien, menurunkan biaya-biaya logistik, biaya-biaya transportasi sehingga daya saing kita menjadi lebih baik.
Baca Juga
“Kalau bisa sambung antara pesawat, dengan kereta api, dengan LRT, dengan MRT (Mass Rapid Transport) misalnya di Jakarta, dengan bus, dengan pelabuhan itu akan sangat lebih baik. Tapi saya kira ini juga sudah di dalam perencanaannya saya pastikan ini sudah… sudah di masukkan,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya saat memimpin rapat terbatas, dikutip dari laman resmi Sekretaris Kabinet, Jumat (9/6/2016).
Advertisement
- Ahok Akan Terapkan 3 in 1 Hanya Sore Hari
- Jokowi Target Proyek LRT Palembang Kelar Sebelum Asian Games 2018
- Proyek LRT Bisa Angkat Harga Lahan dan Rumah Hingga 30%
Kemudian yang berkaitan dengan modernisasi sarana dan prasarana transportasi, Jokowi menegaskan pentingnya dibangun bandara, pelabuhan, stasiun yang semakin modern dengan kapasitas sesuai yang diinginkan oleh masyarakat, baik pengguna maupun rakyat yang menggunakan.
“Baik yang berkaitan dengan terminal, dermaga, dengan runway, yang harus diperlebar harus diperpanjang, modernisasi ini menyangkut semuanya, baik yang berkaitan dengan kereta api, dengan bus, dengan kapal laut demi kenyamanan dan keamanan penumpang,” jelas Presiden.
Jokowi juga menegaskan, rapat mengenai LRT di Palembang Bandung, dan Jabodetabek adalah rapat yang terakhir. Dia berharap, setelah rapat kemarin ada langkah siginfikan dalam pembangunan.