Liputan6.com, Jakarta - Harga emas menanjak pada perdagangan Kamis untuk menetap di level tertinggi sejak pertengahan Mei. Kenaikan ini didukung ekspektasi bahwa the Fed akan menunda kenaikan suku bunga hingga bulan depan.
Kemungkinan bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa mengundang pasar global dan volatilitas ekonomi juga memberikan pengaruh pada logam kuning ini.
Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 10,4 atau 0,8 persen ke level US$ 1.272,7 per ounce. Ini adalah harga tertinggi sejak 18 Mei.
Advertisement
"Rencana Inggris meninggalkan Uni Eropa akan memberikan pengaruh negatif pada bisnis global dan kepercayaan diri investor," ujar Julian Jessop, kepala riset komoditas di Capital Economics, dilansir dari marketwatch, Jumat (10/6/2016).
"Ini nampaknya akan merusak harga dari komoditas industri dan meningkatkan permintaan untuk safe havens, termasuk emas," imbuhnya.
"Namun, efek ini tak akan lama," katanya lagi.
Untuk harga logam lain, perak untuk pengiriman Juli naik 1,7 persen untuk menetap do harga US$ 17,26 per ounce. Kemudian tembaga untuk pengiriman Juli tergelincir 2,3 sen atau 1,1 ppersen ke level US$ 2,03 per pound.