Sukses

PLN Mulai Bangun PLTU Lontar Unit 4

PLTU Lontar Unit 4 ini merupakan satu rangkaian dari Program 35 ribu MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar unit 4 berkapasitas 1x315 Mega Watt (MW) resmi dimulai. Proyek tersebut merupakan bagian dari program kelistrikan 35 Ribu MW.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, Presiden Joko Widodo melakukan peresmian untuk memulai proyek PLTU Lontar 1x3 15MW di desa Lontar, kecamatan kemiri, Tanggerang-Banten.

Proyek PLTU Lontar Unit 4 ini merupakan satu rangkaian dari Program 35 ribu MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN bersama pengembang swasta dalam rangka meningkatkan rasio elektriflkasi sebagai salah satu perwujudan nawacita dari pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Dengan adanya PLTU lontar extension 315 MWPLN menargetkan bisa menambah pelanggan baru hingga 206 ribu pelanggan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 3.000 orang. Hal ini tentu dapat memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan di area lokasi proyek," kataSofyan,‎saat meresmikan pembangunan‎PLTU Lontar, Banten, Jumat (10/6/2016).

PLTU Lontar merupakan salah satu proyek dari PLN Unit Induk Jawa Bagian Barat. Kapasitas PLTU ini sebesar 1x315MW dan memasok 3 subsistem untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten yakni subsistem Balaraja, Subsistem Kembangan serta Subsistem Muara Karang-Gandul.

Dibangun di atas tanah seluas 11 hektare persegi, PLTU Lontar Unit 4‎ diperkirakan selesai pada 2019 mendatang. Pembangunannya dilaksanakan oleh pemenang tender, yakni Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa.

Untuk pendanaan PLTU Lontar Unit 4, PLN mendapatkan dari The Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Pendanaan langsung diberikan kepada PLN tanpa jaminan pemerintah. Nilai Kontrak PLTU Unit 4 sebesar US$ 225 Juta, setara dengan 18 miliar yen dan Rp 1,58 triliun.

Pola pendanaan seperti ini baru pertama kali dilakukan oleh PLN dengan pihak Jepang, artinya PLN dipercaya oleh pihak kreditur, Proyek PLTU Lontar Unit 4 ini merupakan lanjutan dari proyek existing PLTU Unit 1,2 dan 3 dengan kapasitas total sebesar 3 x 315 MW yang saat ini telah beroperasi dan sudah masuk sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Sementara itu, terkait dengan permasalahan kesiapan tanah, pihak pengembang dan PLN telah berhasil menyelesaikan pembebasan dan siap melakukan pembangunan.

“Syukur Alhamdullilah seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan. Nantinya pasokan dari Lontar Unit 4 akan memperkuat sistem Jakarta-Banten dan akan masuk subsistem Balaraja,” tutup Sofyan.