Liputan6.com, Jakarta - Indonesia merupakan negara maritim, namun sektor kemaritiman sempat terbengkalai. Karena itu Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin membangkitkan kembali sektor maritim Indonesia, dengan membangun poros maritim.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan, ada lima pilar untuk membangun poros maritim. Pertama mengubah budaya yang saat ini masih bergantung di darat bergeser ke lautan.
Dengan dengan tujuan untuk mengusai lautan. Lantaran bangsa yang menguasai lautan akan menguasai dunia.
"Harus ada transformasi budaya supaya anak muda Indonesia kembali mencintai laut. Karena siapa yang menguasai laut ‎dia yang menguasai dunia. kita negara maritim kedua terbesar di dunia. Kita harus mengubah supaya budaya laut ini, kembali untuk itu kami misanya mengirim ekspedisi majapahit," kata Rizal, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Baca Juga
Baca Juga
‎Rizal melanjutkan, pilar kedua cara memanfaatkan sumber daya alam yang berasal dari laut untuk‎ meningkatkan kesejahteraan. Hal tersebut telah dilakukan dengan pengetatan pengawasan laut Indonesia dari aksi pencurian ikan oleh kapal asing.
Dengan penerapan pengawasan pencurian ikan tersebut dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan sehingga bisa tercapai target sebagai negara eksportir ikan kedua terbesar di dunia.
"Selama ini banyak kekayaan alam laut ini banyak dicolong bangsa lain sehingga mereka bisa jadi top eksport dalam perikanan padahal banyak yang pakai ikan Indonesia," tutur dia.
Pilar ketiga adalah konektifitas antar wilayah. Dengan adanya tol laut yang digalakan Presiden Jokowi dapat menciptakan manfaat.
Saat ini sudah dibangun 150 pelabuhan kecil dan menenga‎h di Indonesia Timur, selain itu ada kapal berjadwal yang menghubungkan pulau-pulau. Dampak positifnya telah dirasakan, yaitu penurunan biaya bahan pokok di wilayah Timur Indonesia.
"Manfaat besar sekali ada tol laut ini harga kebutuhan pokok di Indonesia Timur sangat mahal sekali setelah ini ada berhasil menurunkan harga. Ada statistiknya, Misal beras 20 persen,gula pasir28 persen tepung terigu lumayan," papar Rizal.
Pilar keempat adalah diplomasi maritim, karena ada ingin wilayah Indonesia yang berada di wilayah Asia Tenggara menjadi wilayah netral dan aman, tidak menjadi wilayah ajang konflik antara kepentingan antar negara-negara besar‎.
"Kelima ketahanan maritim, men‎yangkut perlunya angkatan laut kita diperbesar, menunjukkan bahwa kita memang negara maritim kedua melakukan repositioning misalnya daerah yang memerlukan kekuatanangkatan laut seperti maluku selatan ngga ada, TNI sama angkatan laut sudah merancang membangun pangkalan angkatan laut di Maluku Selatan," tutur Rizal. (Pew/Ahm)
‎
Advertisement