Liputan6.com, New York - Dalam studi terbaru yang dibuat oleh The JPMorgan Chase Institute menemukan fakta bahwa orang dengan gaji rendah ternyata lebih banyak menghabiskan uangnya untuk jajan di restoran jika dibandingkan dengan orang yang bergaji tinggi atau dibanding dengan orang kaya.
Mengutip Marketwatch.com, Kamis (16/6/2016) , dalam studi tersebut, The JPMorgan Chase Institute meneliti data transaksi dari 15 miliar kartu kredit dan kartu debit yang digunakan di 15 kota metropolitan. Untuk menjaga kerahasiaan, data yang diperoleh The JPMorgan Chase Institute adalah data anonim.
Kesimpulan dalam studi tersebut sebagian besar pemilik kartu kredit dan juga kartu debit menggunakan uang untuk berbagai kebutuhan. Terbesar adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut cukup wajar karena harga BBM di beberapa negara cukup mahal. Porsi transaksi pembelian BBM mencapai 20 persen.
Advertisement
Selain untuk kebutuhan mengisi bahan bakar, sebagian besar pemilik kartu kredit dan kartu debit tersebut juga menggunakan uang mereka untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari. Orang-orang tersebut menggunakan kartu kredit dan debit untuk berbelanja di supermarket atau minimarket.
Menariknya, dalam studi tersebut, JPMorgan menemukan fakta bahwa banyak orang yang memiliki penghasilan kecil juga banyak mengeluarkan uang untuk makan di restoran. Porsi pengeluaran mereka yang bergaji kecil untuk jajan di restoran mencapai 16,6 persen.
Porsi Pengeluaran untuk jajan di restoran orang yang bergaji kecil tersebut hampir sama dengan porsi pengeluaran makan di restoran untuk orang yang bergaji besar. Para orang kaya menggunakan 17,8 persen uangnya untuk makan di restoran.
Tapi apakah orang yang bergaji kecil tersebut benar-benar menghabiskan uang mereka untuk duduk-duduk dan makan di restoran mewah seperti Pago, Mesa Grill atau Le Cirque? Ternyata tidak. Kondisi yang memaksa orang bergaji kecil tersebut untuk makan di restoran.
Mereka yang tidak punya kendaraan pribadi dan menggantungkan transportasi pada kendaraan umum tentu saja tidak memilik waktu fleksibel. Mereka harus menghitung waktu yang mereka miliki dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Untuk lebih cepat dan praktis, mereka yang bergaji kecil lebih memilih untuk makan di restoran cepat saji atau setidaknya membungkus makanan dari restoran cepat saji untuk mereka bawa pulang.
Temuan lain dalam studi tersebut adalah orang dengan penghasilan kecil menghabiskan sekitar 51 persen dari uang mereka untuk kebutuhan pokok seperti makanan, bahan bakar dan pakaian.
Sedangkan mereka yang kaya hanya membutuhkan atau menghabiskan 40,9 persen dari uangnya untuk kebutuhan tersebut.
Orang kaya juga menghabiskan lebih banyak uang pada barang tahan lama seperti mobil, kapal pesiar dan peralatan elektronik rumah tangga. (Shabrina Aulia Rahmah)