Sukses

Sistem IT Terganggu, Pengusaha Tak Bisa Akses Layanan Bea Cukai

Sistem IT Kemenkeu di Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat mengalami gangguan.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem layanan teknologi informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada pusat data dan Disaster Recovery Center (DRC) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat mengalami gangguan. Akibatnya, pelaku usaha tidak dapat mengakses layanan online bea dan cukai yang terkoneksi dengan sistem CEISA (Customs-Excise Information System and Automation).

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro saat Konferensi Pers menyatakan permohonan maaf kepada seluruh pelaku usaha yang mengalami kendala dan hambatan dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor di pelabuhan maupun bandar udara.

“Kami mengakui ada kelemahan dalam sistem tersebut sehingga perlu diperbaiki. Jadi atas namaKemenkeu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelaku yang mengalami gangguan atau kerugian sebagai akibat dari gangguan,” ujar dia saat ditemui dikantornya,Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Untuk diketahui, gangguan pada sistem teknologi informasi Kemenkeu bukanlah kali ini saja terjadi. Sebelumnya di tahun lalu, dua kali gangguan pernah dialami sehingga menghambat layanan kepabeanan. Kemudian gangguan tersebut kembali terulang di tahun ini, tepatnya pada 17 Mei 2016.

“Ada beberapa kali gangguan disebabkan karena suplai listrik PLN yang saat itu lagi down semua, termasuk ada juga gangguan bersifat internal di server maupun aplikasinya. Sistem CEISA yang terganggu, gangguan ini merembet pada portal INSW sehingga mengganggu layanan di pelabuhan dan bandara yang banyak arus barang,” terang Bambang.

Lebih jauh dia bilang, Kemenkeu telah meng-upgrade status layanan PLN menjadi premium platinum dari sebelumnya hanya memakai layanan reguler dan premium silver. “Tapi PLN sudah berjanji tidak akan ada gangguan suplai listrik lagi ke data center kita. Ini sudah dijaminkan PLN,” paparnya.

Agar tidak terulang lagi, sambung Bambang, cara lainnya adalah melakukan assessment menyeluruh perangkat pendukung di data center dan data recovery Kemenkeu. Pihaknya juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala sebagai langkah jangka panjang.

Jangka pendeknya, Menkeu menugaskan Susiwijono, Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi sebagai koordinator pengawasan dan penanganan operasional seluruh teknologi informasi Kemenkeu.

“Kepada Pak Susi perbaiki infrastruktur teknologi dan informasi di Kemenkeu. Karena kita sangat menyesalkan gangguan tersebut menghambat aktivitas pelaku usaha. Kita berupaya supaya ke depan tidak terjadi lagi,” harap Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, Susi menegaskan, gangguan sistem data center Kemenkeu ini hanya berlangsung sebentar. “Sekarang sudah stabil lagi sistemnya, kembali normal. Ke depan, jangka panjangnya kita akan melakukan penguatan sistem dengan membangun data center maupun aplikasi baru,” tuturnya.

Direktur Bea Cukai Kemenkeu, Heru Pambudi mengatakan, pihaknya sudah mempunyai prosedur penanganan gangguan sistem CEISA. Setelah 4 jam gangguan, dilaksanakan prosedur manual untuk melayani layanan-layanan dengan tingkat kebutuhan mendesak.

“Memang ada dampaknya ke layanan kita gangguan sistem ini, tapi terakhir di cek dwelling time masih di angka 3,3 hari. Jadi sebenarnya masih bisa kita kendalikan,” tegas dia tanpa memberitahu dampak kerugiannya.