Sukses

Ini 5 Kesalahan dalam Mengatur Keuangan

Uang menjadi materi yang selalu dikejar-kejar dalam jumlah besar, namun tidak banyak yang bisa menggunakannya dengan bijak.

Liputan6.com, Jakarta - Uang menjadi materi yang selalu dikejar-kejar dalam jumlah besar, namun tidak banyak yang bisa menggunakannya dengan bijak.

Selama ini hampir segala kebutuhan memerlukan uang, baik penting atau hanya sekedar keinginan. Tidak heran bila orang mengejar-ngejar materi tersebut dalam jumlah yang banyak.

Namun akan lebih baik lagi bila uang tersebut digunakan dengan bijak. Seperti misalnya melakukan cek kesehatan meski Anda tidak merasa sakit sama sekali. Hal tersebut diperlukan untuk mencegah pengeluaran biaya berkelanjutan yang lebih besar saat Anda benar-benar sakit.

Berdasarkan lansiran dari huffingtonpost.com, Selasa (21/6/2016) pemikiran yang salah bisa membuat kacau masalah keuangan Anda. Berikut adalah 6 pola pemikiran salah mengenai uang yang biasa dilakukan.

1. Anda terlalu fokus pada angka

Membicarakan masa pensiun, Anda mungkin sudah menentukan kisaran angka yang dibutuhkan demi mendapatkan masa tua yang nyaman. Banyak yang berpikir butuh simpanan jutaan rupiah agar bisa pensiun.

Sayangnya, banyak juga yang lupa mengenai detail saat pensiun nanti. Bila kemudian Anda pindah ke tempat dengan biaya hidup lebih mahal, tentunya jutaan rupiah saja tidak akan cukup. Biaya hidup sehari-hari juga perlu dipertimbangkan.

2. Anda terlalu royal pada anak atau cucu

Sebagai orang tua, Anda pasti tidak akan tega bila melihat anak berada dalam kesulitan keuangan. Tetapi, ada baiknya bila mampu mengatakan tidak saat anak, atau bahkan cucu Anda meminta uang.

Terkadang, karena terlalu royal Anda sampai lupa berapa biaya yang sebenarnya memang dibutuhkan oleh mereka. Anda tetap harus bisa menghidupi diri sendiri terlebih dahulu. Katakan juga pada mereka Anda tidak ingin menjadi beban saat tua nanti.

2 dari 2 halaman

3. Anda menganggap remeh masalah kesehatan

3. Anda menganggap remeh masalah kesehatan

Tidak ada yang tahu berapa lama Anda akan hidup, mungkin bisa jauh lebih lama dari anak dan cucu. Dalam rentang waktu tersebut, Anda tidak akan pernah mengira masalah apa saja yang akan terjadi termasuk kesehatan.

Jadi, untuk berjaga-jaga, sebaiknya Anda melakukan investasi jangka panjang yang menguntungkan.

4. Membiarkan emosi mengendalikan investasi Anda

Saat pasar saham turun, rasa cemas akan kerugian mulai melanda diri Anda. Bila hal tersebut terjadi, janganlah buru-buru menjual saham tersebut. Sebaliknya, ketika saham murah, itu adalah waktu untuk membeli, bukan menjual.

Jadi, ketika Anda mendapatkan kegugupan saat melihat portofolio Anda selama penurunan pasar, cobalah untuk tetap tenang. Dengan melakukan hal tersebut, berarti Anda menghindari kerugian lebih lanjut.

5. Melakukan perjalanan seumur hidup saat pensiun

Semua orang ingin melakukan pensiun dalam beberapa cara termasuk salah satunya melakukan perjalanan seumur hidup. Namun banyak yang tidak memikirkan satu perjalanan membutuhkan biaya yang banyak.

Ingat, meskipun kewajiban keuangan akan lebih sedikit di kemudian hari, produktifitas di masa tua juga akan menurun. Jadi, sebaiknya Anda lebih santai dan menikmati hidup.