Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bakal mengusulkan empat poin dalam roadmap industri pariwisata. Usulan ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor pariwisata dalam negeri selama ini dinilai menyimpan banyak potensi yang belum maksimal tergarap. Sebab itu pemerintah tengah mendorong percepatan di sektor pariwisata guna merealisasikan target 20 juta wisatawan yang diharapkan bisa tercapai pada 2020.
Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)Â Donny Oskaria mengatakan, pariwisata saat ini memiliki prospek yang bagus dan menjadi industri yang berkembang paling besar di Indonesia. Ini jika dibandingkan dengan industri lain yang mengalami penurunan, pariwisata masih mencatat pertumbuhan.
Karena itu, KEIN menerima empat poin usulan yang akan disertakan dalam roadmap industri pariwisata. Usulan ini kemudian akan diteruskan kepada pemerintah sebagai acuan kebijakan percepatan industri pariwisata.
Baca Juga
"KEIN akan mendorong pemerintah untuk bersama-sama mendorong industri ini. Pertama dalam hal bujet, karena untuk mendorong pertumbuhan pariwisata ini tanpa bujet yang cukup tentu akan sulit," ujar Donny kepada Liputan6.com di sela acara Forum Group Discussion (FGD) sektor Pariwisata di Kantor Kementerian Ekonomi di Jakarta, Senin (20/6/2016).
Selain itu, KEIN juga akan merekomendasikan kepada Presiden terkait sinergi yang lebih baik antara lembaga dan Kementerian Pariwisata dalam mengelola destinasi wisata nasional. Sebab seringkali antara kementerian dan lembaga, terkesan berjalan sendiri-sendiri atau bahkan bekerja saling tumpang tindih.
Usulan ketiga, ungkap Donny, tentang bagaimana mempercepat pembangunan kawasan atau destinasi pariwisata baru. Diharapkan pertumbuhan destinasi baru ini menjadi prioritas. Sehingga perlu dibuat kebijakan yang berpihak, baik dalam bentuk insentif fiskal maupun insentif lainnya yang mampu memberi kemudahan bagi investor untuk masuk.
Lalu usulan terakhir, yaitu mengenai agen pariwisata yang pada faktanya saat ini lebih senang membawa orang ke luar negeri. "Paradigma ini ingin kami ubah, mungkin pemerintah dan Kementerian Pariwisata harus meninjau kembali bentuk program yang dilakukan travel agent dan bekerjasama dengan mereka dalam mengembangkan pariwisata yang sudah ada," dia menjelaskan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya mengatakan, sektor pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto Nasional sebesar 8 persen dengan devisa sebesar Rp 240 triliun pada 2019. Ini melalui target kunjungan wisman sebanyak 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 275 juta.
Advertisement
Selain itu, sektor tersebut juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 13 juta orang, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia. (Ekarina/Nrm)