Sukses

10 Negara Pemberi Utang Terbesar ke Indonesia

Total utang pemerintah Indonesia naik Rp 44,08 triliun menjadi Rp 3.323,36 triliun per Mei 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Utang pemerintah pusat Indonesia kembali tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 3.323,36 triliun di periode Mei 2016. Sebelumnya di posisi akhir April lalu, total jumlah utang pemerintah pusat senilai Rp 3.279,28 triliun.

Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Jakarta, Selasa (21/6/2016), total utang pemerintah pusat Indonesia membengkak Rp 44,08 triliun menjadi Rp 3.323,36 triliun per Mei 2016 dibanding realisasi bulan sebelumnya Rp 3.279,28 triliun.

Sementara di periode Januari 2016, total utang pemerintah pusat sebesar Rp 3.220,98 triliun. Dan nilai utang tersebut sempat turun tipis menjadi Rp 3.196,61 triliun pada posisi hingga akhir Februari ini. Utang pemerintah kembali naik pada Maret 2016 sebesar Rp 3.271,82 triliun.

Apabila dilihat dari nominal mata uang dolar Amerika Serikat (AS), utang senilai US$ 244,10 miliar turun dibanding realisasi April lalu US$ 248,36 miliar.

Rasio utang pemerintah pusat ini masih berada di angka 27 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang senilai Rp 12.705 triliun. Lebih rendah bila dibandingkan rasio utang pemerintah di negara berkembang maupun negara maju lainnya, diantaranya Turki, Filipina, Australia, Thailand, Malaysia, India, Brazil, bahkan Jepang.
 
Dirinci lebih detil, utang pemerintah pusat Indonesia hingga Mei ini Rp 3.323,36 triliun atau setara US$ 244,10 miliar berasal dari pinjaman senilai Rp 760,06 triliun atau US$ 55,83 miliar dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 2.563,29 triliun atau setara US$ 188,27 miliar.

Data DJPPR menyebutkan, pinjaman senilai Rp 760,06 triliun, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 755,64 triliun (bilateral Rp 347,18 triliun, multilateral Rp 358,23 triliun, komersial bank Rp 50,08 triliun dan suppliers Rp 0,15 triliun) serta pinjaman dalam negeri Rp 4,42 triliun.

2 dari 2 halaman

Negara Pemasok Utang ke RI

Ada 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 347,18 triliun per Mei 2016, meliputi :

1. Jepang dengan pinjaman Rp 224,62 triliun,
2. Prancis Rp 26 triliun
3. Jerman Rp 22,08 triliun
4. Korea Selatan Rp 19,88 triliun
5. China Rp 12,36 triliun
6. Amerika Serikat Rp 10,99 triliun
7. Australia Rp 7,76 triliun
8. Spanyol Rp 3,89 triliun
9. Rusia Rp 3,63 triliun
10. Inggris Rp 3,53 triliun
11. Negara lain Rp 12,43 triliun

Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 358,23 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 6 lembaga keuangan dunia, yakni :

1. Bank Dunia dengan kucuran pinjaman Rp 225,93 triliun
2. Asian Development Bank (ADB) Rp 120,25 triliun
3. Islamic Development Bank (IDB) Rp 9,25 triliun
4. International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,21 triliun
5. Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,38 triliun
6. Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,20 triliun

Utang yang berasal dari komersial bank senilai Rp 50,08 triliun, antara lain :

1. Amerika Serikat (AS) senilai Rp 9,86 triliun
2. Singapura Rp 8,28 triliun
3. Prancis Rp 8,88 triliun
4. Belanda Rp 6,98 triliun
5. Austria Rp 5,60 triliun
6. Rusia Rp 5,49 triliun
7. Inggris Rp 0,95 triliun
8. Jepang Rp 0,77 triliun
9. Taiwan Rp 0,66 triliun
10. Jerman Rp 0,61 triliun
11. Negara lain Rp 2 triliun.

Utang pemerintah pusat yang bersumber dari penerbitan SBN senilai Rp 2.563,29 triliun, terdiri dari utang dalam denominasi valuta asing Rp 675,22 triliun dan Rp 1.888,07 triliun dari SBN dengan denominasi Rupiah. (Fik/Ahm)