Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berkeinginan lebih memperluas jangkauan distribusi kereta logistik tak hanya dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok-Cikarang Dry Port. Keinginan pemerintah, kereta logistik tersambung hingga Tanjung Perak Surabaya.
Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Agung Kuswandono mengatakan, ke depan rute kereta logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok ini bukan hanya ke Cikarang Dry Port. Namun bisa tersambung hingga Tanjung Perak, Surabaya. Namun Agung belum bisa memastikan kapan target ini bisa terwujud.
"Yang penting ini terbuka dulu. Ke Surabaya nanti bisa menyambung, nanti teman-teman pengusaha kalau sudah tahu (ada kereta logistik) akan kontak KA Logistik. Selama ini nyambung untuk keluar ke pelabuhan saja susahnya setengah mati. Padahal hanya 1,5 km saja," ujar dia di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Setelah mengoperasikan satu kereta api logistik dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok-Cikarang Dry Port, PT KAI melalui anak usaha KA Logistik (Kalog) berencana menambah kembali tiga kereta untuk melayani pengiriman kontainer yang menghubungkan kedua tempat tersebut.
Direktur Operasional KA Logistik Sugeng Priyono mengatakan, penambahan rencananya berlangsung usai Lebaran, sebanyak dua rangkaian kereta. Tambahan berikutnya akan dilakukan pada 2017 sebanyak satu kereta.
"Habis Lebaran jadi dua kereta, di 2017 tambah lagi satu kereta. Kapasitas di sini masih bisa empat kereta. Kita lokomotif tidak kurang," ujar dia.
Menurut Sugeng, untuk memaksimalkan jumlah kereta logistik pada rute ini, maka harus menunggu pembangunan jalur rel ganda yang terhubung ke Bekasi. Dengan demikian, perjalanan kereta logistik ini tidak mengganggu kereta penumpang.
"Double-double track di lintas Bekasi kan 2-3 tahun lagi jalan. Itu akan seirama dengan ketika terwujud kan bisa menambah kapasitas kereta barang. Sekarang tidak bisa menambah karena kapasitas lintasannya penuh. Nanti frekuensi nanti disesuaikan dengan pola operasi induk, karena ini kan lewat Bekasi dan sebagai. Itu diatur karena akan bersinggungan dengan KRL, kereta lain. Nanti kita atur," jelas dia.(Dny/Nrm)
Advertisement