Sukses

Rincian Harga Daging dari Termurah hingga Termahal

Daging sapi yang paling mahal harganya adalah primary cut (kualitas sangat bagus) yang dipasarkan seharga ‎Rp 120 ribu per Kg.

Liputan6.com, Jakarta - PT Estika Tata Tiara‎, distributor daging dan produk olahan berlabel KIBIF, melakukan sosialisasi kepada masyarakat aneka jenis daging sapi dan harga yang dijual di dalam negeri. Langkah ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sehingga bisa memanfaatkan daging seusai dengan kebutuhan. 

‎Direktur Utama Estika Tata Tiara Wiryo Subagyo mengatakan, bahwa kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang beragam daging sapi yang dijual di pasaran sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengkonsumsi daging. Saat ini, lanjutnya, konsumsi daging sapi di Indonesia terus meningkat.

"Ada lima jenis daging sapi dengan variasi harga. Primary cut, secondary cut type A-B, manufacturing meat, fancy and variety meat, serta edible offal. Jenis secondary cut type A-B adalah yangpa‎ling banyak dikonsumsi di Indonesia," jelas Wiryo seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (27/6/2016).

Wiryo mengatakan, daging sapi yang paling mahal harganya adalah primary cut (kualitas sangat bagus) yang dipasarkan seharga ‎Rp 120 ribu -130 ribu per kilogram. Daging yang teksturnya lebih lunak dan tidak terlalu berlemak, biasanya terdapat pada bagian has dalam, has luar, dan lamusir.

Selanjutnya, kata Wiryo, jenis secondary cut type A-B, yang biasa dikenal dengan sebutan samcan, tanjung, sengkel, gandik, sampil, dan pendasar. Jenis ini paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk masakan rendang, semur, dendeng, sandung lamur, rawon, dan abon sapi. "Harganya sangat terjangkau, pada kisaran Rp 80 ribu hingga Rp 115 ribu per kilogram," jelas dia.

Tipe selanjutnya adalah manufacturing meat atau daging industri‎ yaitu tetelan 65-95 CL, daging dadu, dan daging giling yang dijual seharga Rp 40 ribu-60ribu per kg.

Jenis fancy and variety meat (daging variasi) seperti lidah, bibir, buntut, dan daging kepala dijual Rp 65 ribu-100 ribu per kg. Sedangkan yang paling murah adalah daging sapi jenis edible offal atau jeroan seperti hati, usus, limpa, paru, otak, jantung, dan babat yang dijual pada kisaran harga Rp 30 ribu hingga 40 ribu per kg.

Menurut Wiryo, setiap tahun Indonesia masih membutuhkan 600 ribu ekor sapi impor untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.‎ Impor diperlukan karena jumlah sapi di Indonesia hanya sekitar 14 juta ekor dengan jumlah peternak sebanyak 5 juta orang. "Jumlah peternak komersial di Indonesia kurang dari 5 persen dari 5 juta peternak,"katanya.

Acara sosialiasi dilakukan‎ salah satunya pada Car Free Day pada Minggu 26 Juni 2016 kemarin di Jakarta. Hal-hal semacam ini juga terus dilakukan perusahaan dalam setiap kali penjualan daging dimanapun lokasinya.