Sukses

30 Gubernur Bank Sentral Sepakat Jaga Ekonomi Usai Brexit

Bank Indonesia terus mencermati potensi risiko yang mungkin muncul terhadap ekonomi Indonesia akibat brexit.

Liputan6.com, Jakarta - 30 Gubernur bank sentral di dunia menyatakan siap menjaga kelancaran dan kestabilan pasar keuangan pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa/ Brexit.

Hal tersebut disampaikan pada pertemuan ekonomi global (Global Economic Meeting) yang merupakan salah satu rangkaian pertemuan tahunan Bank for International Settlement (BIS) di Basel, Switzerland pada Minggu 26 Juni 2016. Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo.

Dalam pernyataannya dari Basel, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyampaikan pertemuan BIS membahas mengenai dampak hasil referendum Inggris terhadap ekonomi.
Selain itu, disampaikan pula dukungan terhadap langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh Bank of England.

"Para gubernur bank sentral juga menyatakan komitmen untuk senantiasa memonitor perkembangan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan serta mempererat kerja sama antar bank sentral untuk memastikan kelancaran dan stabilitas pasar keuangan tetap terjaga," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara, Senin (27/6/2016).

Gubernur Bank Indonesia selanjutnya menyampaikan Bank Indonesia terus mencermati potensi risiko yang mungkin muncul terhadap ekonomi Indonesia dan telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.

Selain itu, Bank Indonesia juga terus mempererat kerja sama dengan Pemerintah, OJK, dan LPS, maupun dengan otoritas bank sentral negara lain untuk menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.(Yas/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu bagaimana dampak tax amnesty dan brexit ke pasar modal Indonesia? Simak video berikut: