Liputan6.com, Jakarta - Di antara mereka yang bekerja keras, terdapat beberapa profesional yang sukses dalam pekerjaannya. Mereka tidak hanya bekerja, melainkan juga mengatur strategi. Dalam hal ini, adalah seorang investor.
Seorang investor terbaik mengerti bagaimana caranya membangun keberuntungan dan melipat gandakan uang mereka. Kekayaan yang mereka miliki tidak serta merta muncul, melainkan hasil pemikiran yang panjang dan matang pula.
Melansir dari money.usnews.com, berikut adalah ulasan mengenai lima investor terbaik di dunia seperti ditulis Jumat (22/7/2016):
1. David Swensen
Sebagai Chief Investment Officer di Yale University, David Swensen menjadi tokoh keuangan dengan rekam jejak baik. Swensen mengambil alih dana sokongan Yale pada pertengahan 1980. 30 tahun berikutnya, Yale memulangkan 13,9 persen per tahunnya, memecah rekor 4 persen per tahun.
Advertisement
Baca Juga
Dia berhasil dalam menjalankan teori portofolio modern, yang berfokus pada paparan diversifikasi untuk pengembalian tinggi aset kelas. Kesuksesan tersebut dimuat dalam bukunya, Pioneering Portofolio Management.
2. Peter Lynch
Tidak hanya sukses dalam pengembalian dana di Fidelity’s Magellan Fund, dia juga menulis dua buku mengenai investasi berjudul One Up on Wall Street dan Beating the Street.
Kewenangan tersebut didapatkan berkat 13 tahun masa jabatannya di Magellan. Dana yang dihasilkan Lynch tumbuh hingga 29,2 persen per tahun.
Carl Icahn
3. Carl Icahn
Carl Icahn sudah menjadi simbol Wall Street sejak 1980an. Baru-baru ini, Icahn menghasilkan keuntungan miliaran pada Netflix dan Apple. Hal tersebut membantu perusahaan investasinya, Icahn Enterprises. Perusahaan investasi itu mendapatkan imbal hasil 14,6 persen per tahun selama 15 tahun terakhir.
4. John Templeton
John Templeton mempelopori penggunaan reksa dana diversifikasi dan memiliki hasil yang mengesankan dan konsisten lebih dari 60 tahun. Saat pasar tertekan pada 1939, dia meminjam US$ 10.000 (Rp 132 juta) dan membeli 100 saham dari setiap saham di bawah US$ 1 di Bursa Efek New York.
Semua kecuali empat saham membuahkan hasil, dan empat tahun kemudian, dia menjual mereka lebih dari US$ 40.000 (Rp 529 juta). (estimasi kurs Rp 13.235 per dolar AS).
5. Jerry Buss
Jerry Buss meraih kekayaannya dari nol, dan dia tidak menggunakan pasar saham. Saat kecil, Buss bekerja sebagai pengelap sepatu dan menggali parit.
Ketika kuliah, dia bersama 4 investor lain melepas US$ 6.000 (Rp 79 juta) dan meminjam US$ 100.000 (Rp 1 miliar) untuk membeli 14 unit apartemen pada 1959 yang nilainya berubah menjadi US$ 350 juta (Rp 4632 miliar) 18 tahun kemudian.
Buss selanjutnya membeli NBA’s Los Angeles Lakers, NHL’s Los Angeles Kings, Forum, dan properti lainnya seharga US$ 67,5 juta (Rp 893 miliar) pada tahun 1979. Buss meninggal tahun 2013. (Shabrina Aulia Rahmah/Ndw/Ahm)
Â
Advertisement