Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pihak mengkhawatirkan dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britain Exit/Brexit). Bukan tanpa alasan, Brexit dianggap bakal menimbulkan gejolak pada‎ perekonomian global.
Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong mengakui, Brexit tidak berdampak secara langsung ke Indonesia dan Asia Tenggara lainnya. Itu karena Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya tidak memiliki relasi perdagangan yang besar dengan Inggris.
"Yang dikhawatirkan semua Asia Tenggara bukan dampak langsungnya. Saya kira, Inggris sebagai mitra dagang dan investasi relatif tidak dominan bagi kebanyakan negara Asia Tenggara," kata dia saat berkunjung ke Redaksi Liputan6 SCTV Tower Senayan Jakarta, seperti ditulis Selasa (29/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Namun begitu, dia menuturkan yang menjadi kekhawatiran saat ini ialah dampak tidak langsung dari Brexit. "‎Yang kami khawatirkan dampak tidak langsung sentimen global. Nafsu investor investasi‎," tambah dia.
Dia mengatakan, saat ini para pembuat kebijakan sedang fokus pada dampak tidak langsung Brexit. Pembuat kebijakan khawatir minat investasi di berbagai negara akan lesu.
Thomas mengatakan, adanya Brexit menjadi cerminan jika perekonomian sedang tidak stabil. Padahal, investasi berkaitan erat dengan nilai tukar mata uang.
"Tapi yang ditakuti semua kalangan pejabat, policy maker itu dampak tidak langsung. Jadi kalau umpamanya kejutan shock bikin semua investor seluruh dunia takut menanam modal di negara berkembang seperti Indonesia. Bikin tarik investasi tentunya berdampak pada kurs, likuiditas perbankan, dan juga kepada nafsu investasi dan nafsu niaga‎," tandas dia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Â