Sukses

Brexit Bikin Bill Gates dan Zuckerberg Rugi Rp 44 Triliun

Keluarnya Inggris dari persekutuan Uni-Eropa ternyata berpengaruh besar terhadap ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarnya Inggris dari persekutuan Uni Eropa sering disebut dengan Britain Exit (Brexit) ternyata tak hanya pengaruh kepada sistem perekonomian dunia. Brexit ternyata juga berpengaruh kepada kekayaan dari para miliarder dunia. 

Mengutip dari The Cable, Kamis (30/6/2016), Bill Gates, orang terkaya di dunia, dan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, kehilangan dana US$ 3,4 miliar atau setara dengan Rp. 44,84 triliun (estimasi kurs 13.183 per dolar AS). Bill Gates sendiri merugi US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 23,7 triliun, dan Zuckerberg kehilangan uang US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 21,1 triliun.

Secara total, miliarder dunia telah kehilangan dana US$ 69,2 miliar atau Rp 912 triliun. Kerugian tersebut merupakan gabungan dari kerugian yang dialami oleh 400 orang terkaya di dunia, pada hari pertama pembukaan pasar modal setelah terjadi pemilihan Brexit. 

Sedangkan total kerugian di industri keuangan dunia sendiri mencapai US$ 196,2 miliar atau Rp. 2.587 triliun. Kerugian tersebut dalam janga waktu 2 hari saja.

Kerugian terbesar terjadi di hari Senin lalu, dan dirasakan banyak orang-orang kaya di Eropa, di mana 92 miliarder merugi Rp 387 triliun, dan pada 2 hari ini telah mengalami kerugian hampir US$ 81,7 miliar atau hampir menyentuh Rp 1.100 triliun. 

Bukan hanya Eropa dan Amerika yang terkena dampak dari Brexit, China, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia mengalami kerugian sebesar US$ 1,9 miliar atau Rp 25 triliun pada Senin lalu. Kurang lebih, China menderita US$ 18,7 miliar atau Rp 246 triliun selama 2 hari setelah keluarnya Inggris dari Uni-Eropa.

Georg Schaeffler, orang terkaya ketiga di Jerman, mengalami nasib paling buruk pada Senin lalu. Schaeffler kehilangan US$ 1,9 miliar Rp 25 triliun dari kekayaaan yang dia miliki.

Walaupun banyak pihak yang menderita kerugian akibat fenomena Brexit. 69 miliader justru bertambah kekayaannya pasca-peristiwa Brexit.

Takemitsu Takizaki, pendiri Osaka Keyence, kekayaannya bertambah hingga US$ 579,3 juta atau sebesar Rp 7,6 triliun. Di lain pihak, Tadashi Yanai, direktur dari perusahaan retail Tokyo Fast Retailing menyusul Takizaki dengan tambahan keuntungan sebesar US$ 552 juta atau Rp 7,2 triliun.

Selain mereka, 19 miliarder lainnya diperkirakan kekayaannya bertambah lebih dari US$ 100 juta atau sebesar Rp 1,3 triliun. (Aldo Lim)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Â