Sukses

Harga Emas Antam Melonjak Rp 3.000 per Gram

Harga pembelian kembali naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 549 ribu per gram menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik. Harga emas Antam naik Rp 3.000 per gram menjadi Rp 599 ribu per gram. Sebelumnya harga emas Antam diperdagangkan di kisaran Rp 596 ribu per gram.

Pada perdagangan Jumat (1/7/2016), harga pembelian kembali (buyback) juga ikut naik. Harga buyback emas Antam naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 549 ribu per gram. Itu artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya Rp 549 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kg akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08:18 WIB, seluruh stok emas Antam dengan berbagai ukuran masih tersedia.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram tercatat Rp 6.100.000 per batang atau Rp 610.000 per gram. Untuk ukuran 20 gram, tercatat Rp 11.805.000 per batang atau Rp 590.250 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas batangan kemasan Natal dengan ukuran 2 gram dan 5 gram. Untuk ukuran 5 gram Antam menjualnya di harga Rp 2.875.000 sedangkan untuk 2 gram dijual di harga Rp 1.183.000.

Selain emas edisi Natal, Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk emas spesial ini, ukuran yang disediakan 1,2 dan 5 gram. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 674.000. Untuk ukuran 2 gram dijual Rp 1.233.000, dan 5 gram Rp 2.925.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 599.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.850.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.650.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.050.000
* Pecahan 50 gram Rp 28.050.000
* Pecahan 100 gram Rp 56.050.000
* Pecahan 250 gram Rp 140.000.000
* Pecahan 500 gram Rp 279.800.000

(Ahm/Zul)

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu dampak brexit dan tax amnesty ke pasar modal Indonesia? Simak video berikut ini: