Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan pelayanan transportasi udara oleh Kementerian Perhubungan berdampak positif kepada peningkatan pengguna moda transportasi udara pada musim mudik Lebaran kali ini. Dengan pengembangan bandara dan juga perbaikan layanan, pemudik yang menggunakan transportasi udara diperkirakan naik 7,6 persen.Â
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan, perbaikan layanan menjadi salah satu program yang ia angka sejak pertama kali menduduki jabatan sebagai Menteri Perhubungan. Selain itu, faktor keamanan juga harus masuk ke dalam visinya.Â
Oleh karena itu, perbaikan demi perbaikan terus dijalankan untuk semua sektor baik darat, laut dan udara. Khusus, untuk udara, perbaikan yang telah dilakukan sudah terlihat membuahkan hasil. Jonan memperkirakan jumlah penumpang pesawat terbang mengalami kenaikan dengan adanya berbagai bentuk perbaikan tersebut.Â
Advertisement
Dalam hitungan Jonan, pada Operasi Lebaran tahun ini jumlah pemudik yang menggunakan transportasi udara mencapai 4,6 juta penumpang.
"Tahun ini dalam sejarah angkutan udara paling besar, kalau dibandingkan antar semua moda, dalam sejarah operasi Lebaran di Indonesia, pertama kali paling banyak mengangkut penumpang," kata Jonan seperti ditulis, Sabtu (2/7/2016).
Baca Juga
Dalam catatan Jonan, perkiraan jumlah penumpang maskapai penerbangan tersebut naik 7,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 4,3 juta penumpang.
Kementerian Perhubungan mengolah data tersebut dari 35 Bandar Udara (Bandara). Jumlah bandara tersebut naik jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya 32 bandara.
Untuk kenaikan pada moda transportasi kereta api naik 4,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,1 juta penumpang. Untuk moda penyeberangan, kenaikannya sebesar 3,5 persen menjadi 3,7 juta penumpang.
Sedangkan untuk moda transportasi laut, kenaikan jumlah penumpang tidak terlalu signifikan atau hanya 3 persen menjadi 910 ribu‎ penumpang. Penurunan jumlah penumpang justru terjadi di moda transportasi jalan yang turun 7,8 persen menjadi 4,3 juta penumpang.
"Ini satu gambaran bahwa masyarakat mulai menghargai waktu dan memiliki daya beli lebih baik dari tahun lalu. Juga layanan pesawat udara semakin terjangkau‎," tegas Jonan.
Tidak hanya itu, peningkatan pelayanan transportasi udara yang mendapat apresiasi Jonan adalah dari pengelolaan navigasi udara oleh AirNav Indonesia. Peningkatan pengelolaan dibuktikan dengan menurunnya angka delay di setiap bandar udara.‎
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.