Sukses

Ingin Sukses? Simak Nasihat Orang Terkaya asal Hong Kong Ini

Li Ka-shing mampu membangun kerajaan bisnis senilai US$ 80 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Li Ka-shing, dapat dinyatakan sebagai salah satu orang tua terkaya di dunia. Menginjak usia 87 tahun, Li memiliki banyak pengalaman selama 70 tahun, dari seorang penjual bunga plastik hingga menjadi pengusaha sukses dengan kekayaan hingga US$ 20 miliar.

Direktur CK Hutchison Holdings ini memberikan sejumlah nasihat yang dipegangnya hingga saat ini. Mengutip dari laman Bloomberg, Minggu (10/7/2016) berikut nasihat dari orang terkaya di Hong Kong:.

1. Selalu menjadi orang yang tekun, santun, dan ramah

Li adalah seorang pekerja keras. Dia bekerja selama 16-17 jam per harinya. Walaupun demikian, Li tetap berusaha berbuat kebajikan di sela-sela kesibukannya. Li, memberikan sepertiga aset kekayaannya untuk didonasikan dalam pembangunan sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah.

2. Teruslah membaca, walaupun tubuh Anda sedang lelah

Li Ka-shing adalah anak dari kepala sekolah dasar di daerah Hong Kong. Saat dia kecil, Li terpaksa berhenti sekolah untuk menghindari penjajahan Jepang. Hal ini tidak menyurutkan niat Li untuk belajar.

Selama masa perang, Li membeli berbagai buku latihan yang saat itu dijual cukup murah, karena rata-rata buku dijual sebagai pengganti kayu bakar. Setiap malamnya, Li selalu berusaha membaca buku, baik buku pelajaran hingga buku tentang usaha industri. Bahkan, saat ini dirinya masih sibuk membaca buku terkait hidup dan bisnisnya.

3. Jangan takut berinvestasi

Li adalah salah satu investor terkaya di Asia. Dia telah menginvestasikan kekayaan lebih dari 60 perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Li bahkan berinvestasi di Facebook, Siri (sebelum Siri diakuisisi Apple), dan Spotify. Li yakin teknologi akan semakin maju dan menguntungkan, terutama industrinya, sehingga sangat menguntungkan berinvestasi di industri teknologi.

4. Perhatikan arus pendapatan-pengeluaran Anda

Penyebab banyak industri bangkrut adalah ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran. Li Ka-shing sejak menjadi seorang pengusaha 60 tahun lalu, terus berusaha memperhatikan arus atau yang akrab disebut sebagai cash flow. 

Ia menuturkan, sebuah perusahaan harus memastikan arus kas tersebut sudah dijalankan secara sistematis dan baik. Jika hal tersebut sudah terjadi, perusahaan tersebut dapat melebarkan sayap ke industri lain atau berinvestasi. Li Ka-shing sebagai salah satu investor terbesar Inggris dapat bertahan dari efek Britania Exit (Brexit). (Aldo Lim/Ahm)