Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengerahkan pasukan motor demi mencukupi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat yang terjebak dalam kemacetan di ruas tol Pejagan-Brebes Timur, selain 4 mobil kecil atau pick up dengan muatan 1,5 Kiloliter (Kl). Sebanyak 6 motor akan mondar mandir dengan membawa 40 liter BBM per motor.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, metode mobilisasi mobil kecil bermuatan Pertalite dan Dexlite dalam drum telah cukup membantu.
Akan tetapi dalam perkembangannya, lalu lintas mulai padat sehingga perlu langkah alternatif lain untuk memasok BBM ke masyarakat.
Ia menuturkan, perseroan menyiapkan pasukan motor yang akan dikawal pihak Kepolisian menuju beberapa titik. Sebanyak 6 motor diterjunkan dengan kapasitas angkut 40 liter per motor.
Baca Juga
"Ada 6 motor dan mobil pick up di bawah pengawalan Kepolisian untuk memasok Pertamax Series dalam kemasan 1, 2, 5, dan 10 liter untuk pemudik. Pertamax siap jual ini disediakan 6.000 liter," ucap Wianda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (5/7/2016).
Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis Pertamax dihargai Rp 7.850 untuk 1 liter, Rp 15.000 untuk 2 liter, ukuran 5 liter dihargai Rp 39.000, dan Rp 78.500 per 10 liter. Adapun, Pertamax Plus seharga Rp 44.000 untuk 5 liter, dan Rp 87.500 untuk 10 liter, serta Rp 86.000 per 10 liter untuk Pertamina Dex.
"Pertamax Series kemasan tersebut di antar ke titik-titik penjualan di dalam tol seperti rest area 252 tol Pejagan, jalur Ketanggungan-Jatibarang, Ketanggungan-Bumiayu, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kaligangsa," kata Wianda.
Wianda sebelumnya mengatakan berbagai langkah, seperti pengawalan untuk tanki BBM oleh Kepolisian untuk memecah kemacetan, penyediaan kantong-kantong BBM di SPBU yang diproyeksikan menjadi tempat masyarakat mengisi BBM telah dijalankan.
Jumlah SPBU yang menjual BBK kemasan di Brebes pun ditambah menjadi 9 unit. Pertamina, katanya, juga menyiapkan kios Pertamax di rest area KM 252 di area Pejagan.
Advertisement
Selain itu, Pertamina juga telah membuka beberapa SPBU di titik kemacetan dari Pejagan-Brebes Timur, seperti di Pejagan KM 258, Brebes Barat KM 254, dan Brebes Exit KM 266.
Lonjakan arus mudik yang terjadi sejak 2 Juli lalu, pasokan BBM di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan tercatat meningkat tajam.
Seperti pada 4 Juli, hingga pukul 22.00 WIB, penyaluran Premium di wilayah tersebut mencapai 179 persen dari rata-rata normal atau 1.800 Kl, diikuti dengan Pertamax sebesar 545 Kl atau 382 persen, Pertalite 72 Kl atau 179 persen, dan Biosolar 368 Kl atau 51 persen dari rata-rata normal.
Lebih dari 400 unit mobil tanki BBM dikerahkan dan beberapa di antaranya mendapat pengawalan Kepolisian untuk dapat menuju lokasi yang ditentukan.
Selain stok BBM yang dikirimkan melalui supply point Terminal BBM Tegal, guna mengatasi permasalahan kemacetan dalam distribusi, pasokan BBM juga dilaksanakan dari supply point Terminal BBM Semarang Group dengan jalur distribusi yang berlawanan dengan arus kemacetan. (Fik/Ahm)
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.