Sukses

Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 2 Tahun

Harga perak juga mengikuti kenaikan harga emas seiring harapan pelaku pasar terhadap kelonggaran kebijakan bank sentral.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas reli hingga sentuh level tertinggi dalam dua tahun. Penguatan harga emas juga diikuti harga perak yang naik ke level US$ 20 per ounce.

Kenaikan harga logam tersebut didorong ketidakpastian usai Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Harga emas sempat tertahan kenaikannya usai rilis bank sentral Amerika Serikat (AS) soal suku bunga yang belum akan dinaikkan.

"Harga emas dan perak menguat lantaran soal suku bunga negatif, volatilitas mata uang, dan kegagalan bank sentral global. Hal itu membuat ketidakpercayaan untuk kebijakan bank sentral sehingga berdampak negatif ke ekonomi global dan pasar mata uang," ujar Michael Armbruster, Co-Founder Altavest seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (7/7/2016).

Harga emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 8,4 atau 0,6 persen menjadi US$ 1.367,10 per ounce. Kenaikan harga emas itu tertinggi sejak Maret 2014. Sementara harga perak untuk pengiriman September naik 1,5 persen atau 29,6 sen menjadi US$ 20.585.

"Tipe pergerakan harga perak ikuti harga emas. Setiap pergerakan satu persen harga emas dalam 40 tahun maka rata-rata pergerakan harga perak 1,75 persen baik naik dan turun," ujar Kepala Riset BullionVault Adrian Ash.

Investor lebih memilih aset investasi lebih aman usai keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit/Brexit.

Sentimen itu juga yang mendorong mata uang Inggris pound jatuh ke level terendah dalam 31 tahun. Selain itu, pernyataan bank sentral Inggris Mark Carney kembali menyatakan kekhawatirannya terhadap ketidakpastian di Eropa juga berdampak ke pasar uang.

Kenaikan harga emas dan perak ini juga terdorong dari harapan bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneternya di tengah ketidakpastian ekonomi usai keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa.

"Harga emas berpotensi ke level US$ 1.400, dan kemungkinan segera menuju level itu," ujar Naeem Aslam, Chief Market Analyst ThinkForex. (Ahm/Ndw)

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.