Sukses

Teror Bom Solo Tak Ganggu Aktivitas Ekonomi Saat Lebaran

Ketua Kadin Rosan Roeslani menilai teror bom Solo tidak terlalu berdampak pada aktivitas ekonomi mengingat masuk masa liburan.

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta atau bom Solo pada Selasa 5 Juli 2016 lalu dinilai tidak akan berdampak pada iklim investasi di Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menyatakan, aksi teror seperti ini bukan suatu hal yang baru di Indonesia. Oleh sebab itu, dirinya yakin pemerintah dan kepolisian bisa segera mengendalikan dan menenangkan keadaan usai aksi ini.

"Yang di Solo saya rasa masyarakat kita sudah tahan dari kejadian bom yang terjadi. Recoverynya cepat," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/7/2016).

Selain itu, kata Rosan, saat akhir puasa lalu sektor usaha sudah memasuki masa libur, sehingga tidak ada aktivitas bisnis yang terganggu.‎ Selain itu, konsentrasi masyarakat juga telah tertuju ke perayaan Idul Fitri.

"Ini terjadi di bulan puasa, pas pengusaha juga slow down saat Lebaran ya. Dampaknya minim, saya lihat bom ini tidak ada artinya lah. Sempet investor dari luar nanya, kita sudah beri penjelasan itu bukan hal yang berdampak langsung maupun tidak langsung pada perekonomian," lanjut dia.

Hal senada juga diungkapkan Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara. Menurut dia, bom Solo tersebut tidak mengganggu aktivitas ekonomi di dalam negeri. Meski sempat ramai dibicarakan, namun investor masih percaya Indonesia merupakan tempat yang aman untuk menanamkan modalnya.

"Aparat keamanan kan dengan sigap mengatasi, jadi dampak kepada kekhawatiran masyarakat juga tidak terlalu banyak. Sehingga aktivitas ekonomi tidak berdampak banyak. Kita juga tidak boleh takut dengan ancaman teror. Aktivitas ekonomi seharusnya tetap berjalan normal," ujar dia. (Dny/Ahm)

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.