Sukses

Daging Beku Mulai Terbatas di Pasaran Setelah Lebaran

Pedagang menuturkan ada daging beku mampu memberikan pilihan kepada masyarakat untuk membeli daging.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok dan memberikan pilihan kepada masyarakat untuk konsumsi daging sapi.

Daging-daging yang disebarkan pemerintah melalui keran impor dari Australia tersebut mayoritas berbentuk daging beku. Daging beku ini dibanderol dengan harga antara Rp 75 ribu sampai Rp 85 ribu per kilogramnya (kg).

Namun, usai lebaran, daging-daging beku tersebut mulai langka di pasaran. Di Pasar Mampang, daging beku sudah tidak ada lagi.

"Daging beku sekarang sudah tidak ada, waktu sebelum Lebaran saja adanya," kata‎ salah satu pedagang daging di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, Hendro (40) saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (9/7/2016).

Ia menuturkan, daging-daging beku ini masih bersifat terbatas, dan belum mampu menurunkan harga daging yang kini masih dibanderol di kisaran harga Rp 115 ribu per kg.

Namun begitu, Hendro mengakui opsi pemerintah dengan membuka keran impor daging beku tersebut mampu memberikan pengaruh yang bermanfaat bagi masyarakat yang sebelumnya tidak mampu membeli daging.

Hal serupa juga terjadi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bahkan di pasar ini masih ada spanduk bertuliskan harga daging Rp 80 ribu per kg.

Namun dari yang dijual di pasar tersebut, harga daging sapi tetap di atas Rp 100 ribu per kg. "Itu daging seharga Rp 80 ribu sudah tidak ada lagi. Tidak tahu nanti akan ada lagi atau tidak," tegas salah satu pedagang, Rusmayanti. (Yas/Ahm)

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Video Terkini