Sukses

Pertamina Tetap Siaga Pasok BBM Usai Puncak Arus Balik

Jalur pantura dan selatan Jawa masih menjadi fokus Pertamina untuk memasok BBM. Lantaran jalur itu diminati oleh pemudik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina tetap siaga untuk memasok bahan bakar minyak (BBM) meskipun sudah melewati masa puncak arus balik Lebaran. Langkah ini untuk menjamin pasokan BBM agar tidak terjadi kelangkaan.

Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV Suyanto mengatakan, jalur Pantura dan Selatan Jawa menjadi perhatian utama dalam siaga pasokan BBM. Hal itu karena merupakan jalur yang sangat diminati oleh para pemudik, baik untuk acara pulang kampung maupun rekreasi keluarga.

"Pertamina tetap siaga baik stok BBM/BBK, berikut armada mobil tankinya untuk pendistribusian bahan bakar pasca puncak arus balik kemarin," kata Suyanto, di Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Suyanto menuturkan, satuan tugas Pertamina MOR IV JBT masih disiagakan mengingat hingga H+5 Lebaran karena liburan sekolah belum usai, sehingga potensi lonjakan kebutuhan BBM masih ada.

Adapun SPBU Kantong, SPBU Mobile, Armada Motor, dan mobil bak terbuka masih disiagakan karena masih menjadi solusi alternatif untuk mendukung SPBU-SPBU yang ada.

Selain itu, kerja sama dan koordinasi dengan unsur terkait seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, serta Hiswana Migas juga terus ditingkatkan untuk meminimalkan tindak kecurangan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini.

Berdasarkan data harian terakhir pada Senin 11 Juli 2016  yang di peroleh dari Tim Satgas MOR IV JBT bahwa penyaluran BBM jenis Premium sebanyak 11.824 KL atau setara dengan 131 persen dari rata-rata harian normal, yang berarti turun sekitar 3,5 persen dari  hari sebelumnya.

Untuk Solar 3.192 KL setara dengan 67 persen dari rata-rata harian normal yang berarti meningkat sekitar 26,7 persen dari hari sebelumnya .

Sedangkan penyaluran  jenis Pertalite sebanyak 1.480 KL setara dengan 259 persen dari rata-rata harian normal, untuk Pertamax sebanyak 3.288 KL setara dengan 221 persen  dari rata-rata harian normal.

Peningkatan permintaan bahan bakar jenis solar meningkat mulai H+4 lebaran pukul 00.00 karena aktivitas kendaraan angkutan barang seperti truk, tronton dan mobil Box sudah mulai beroperasi.

Hal ini sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan Nomor 22 tahun 2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang pengaturan lalu lintas, perihal larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang dan penutupan jembatan timbang pada masa angkutan lebaran 1437 H.

Kendaraan-kendaraan seperti tersebut di atas dilarang melintas di jalur mudik dari 1 Juli 2016 (H-5 lebaran) hingga 9 Juli 2016 (H+3 lebaran).

"Untuk itu terkait dengan lonjakan permintaan BBM jenis Solar, kami sudah menyiapkan stok yang cukup untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Ini adalah wujud tanggung jawab kami sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di amanatkan Undang-Undang tentang keterediaan energi Nasional, yang juga sesuai dengan tata nilai 6C yang ada di Pertamina dimana salah satu C nya adalah Customer Focused," ujar Suyanto. (Pew/Ahm)

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.