Liputan6.com, Jakarta - Daniele Henkel lahir dan besar di Aljazair. Lahir dari Ibu keturunan Moroko dan Ayah berdarah Jerman, wanita ini menjalani masa kecil yang indah di kampung halamannya. Hal itu terus berlangsung hingga satu peristiwa memaksanya keluar dari negara tempatnya dibesarkan.
Setelah menikah, ia beserta suami dan anak-anaknya harus mencari perlindungan di negara lain karena perang saudara yang melanda negaranya. Peristiwa tersebut berlangsung pada 1990.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman BBC, Rabu (13/7/2016), Daniele Henkel dan keluarganya terpaksa menjadi pengungsi dan mencari suaka perlindungan ke Kanada.
Pindah ke negara baru membuat Daniele harus memulai kembali hidupnya yang baru. Ia harus meninggalkan pekerjaan sebelumnya sebagai pegawai konsulat di kedutaan Amerika Serikat untuk Aljazair.
Sebelum masuk ke Kanada, pegawai imigrasi berkata padanya bahwa ia akan mudah untuk mencari kerja di Kanada. Namun hal tersebut ternyata tidak semudah yang dikatakan.
Daniele dan suami kesulitan untuk mendapat pekerjaan di lingkungannya yang baru. Alhasil Daniele pun bekerja serabutan agar mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Ibu dari empat orang anak ini menerima semua pekerjaan yang bisa menghasilkan uang.
Selama tujuh tahun ia melakukan berbagai pekerjaan mulai dari bekerja sebagai sekretaris hingga menjual kotak makan ke beberapa tetangga dekat rumahnya.
Daniele mengatakan, semua pekerjaan tersebut membuatnya merasa tidak bahagia. Akan tetapi hal tersebut berubah ketika ia memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri pada tahun 1997. Ia ingin bisa untuk membangun perusahaan dan melakukan apa yang benar-benar ia sukai.
Titik balik
Daniele memulai bisnisnya dengan menjual produk kesehatan dan kecantikan. Tanpa disangka idenya tersebut ternyata mendapat sambutan yang hangat di masyarakat. Salah satu produk yang ia jual adalah ‘exfoliating gloves’. Inspirasi produk tersebut ia dapatkan dari alat mandi yang digunakan oleh orang Moroko dan Aljazair.
Dibuat dari bahan alami, sarung tangan tersebut digunakan untuk mengelap badan ketika mandi. Kandungan di produk tersebut bisa menghilangkan kulit mati dan meningkatkan kondisi kulit.
Daniele menjual produk tersebut di berbagai salon dan toko kecantikan yang ada di Quebec, Kanada. Pada awalnya, masyarakat kurang mengerti akan produknya tersebut. Namun motivasi besar agar bisa menghidupi keluarganya membuat Daniele tidak mudah menyerah.
Advertisement
Sukses di pasaran
Kepopuleran sarung tangan tersebut kemudian semakin meningkat. Permintaannya juga semakin banyak membuat Daniele harus membuat lebih banyak produk.
Setelah hampir dua dekade menjalankan bisnisnya, semua usahanya pun berbuah manis. Perusahaan milik Daniele kini tidak hanya menjual produk kesehatan dan kecantikan. Ia sukses mengekspansi bisnisnya ke berbagai lini kecantikan yang lain.
Ia membangun klinik yang dapat memberikan penanganan kecantikan seperti penghilangan selulit, luka bakar, hingga penyedotan lemak. Perusahaan Daniele mengembangkan laboratorium sebagai pusat uji makanan dan gizi.
Melihat perjalanan kesuksesannya dari awal, Daniele mengatakan bahwa ia sangat senang bisa mengubah persepsi masyarakat akan dirinya. Sebelumnya Daniele hanya seorang pengungsi namun kini ia sukses membangun bisnis bernilai jutaan dolar.
Ia juga mengungkap bahwa demi sukses, seseorang harus bisa melihat sesuatu dari persepsi yang berbeda.
“Banyak hal tak terduga yang terjadi dalam hidup. Namun, Anda selalu punya kesempatan untuk memilih bagaimana Anda menghadapi permasalahan tersebut,” tuturnya. (Vna/Ndw)