Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tampak geram setelah menemukan aturan yang menghambat misi pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80 ribu per kilogram (kg). Kegeraman itu diekspresikan dengan membanting dua bendel dokumen. Dokumen tersebut adalah Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 yang mengatur mengenai impor daging sapi dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).
"Saya blak-blakan saja, ternyata dari urusan hulu ke hilir, bahkan sampai lapak itu dikuasai. Aturan-aturan ini baru saya dapat kemarin. Kalau ada aturan ini harga akan di atas Rp 120 ribu per kg terus," tegas Jokowi sembari dilanjutkan dengan membanting dua bendel dokumen tersebut di mejanya, saat bertemu dengan awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Dicontohkan Jokowi, dalam UU tersebut aturan importasi sapi siap potong dilarang. Sementara impor sapi bakalan diizinkan. Di sisi lain, mengenai harganya, harga daging sapi bakalan justru lebih mahal dibandingkan harga sapi siap potong.
Advertisement
Baca Juga
Sapi bakalan adalah jenis sapi yang belum siap potong yang harus digemukkan dan selanjutnya dipotong di Indonesia. Menurut Jokowi, sapi bakalan tersebut harusnya memiliki harga lebih murah dari sapi siap potong."Kita berpikir rasional saja, manajemen seperti ini yang akan kita atur, kita ubah semua, Insya Allah nanti harga akan turun," ungkap Jokowi.
Sementara di kesempatan yang sama Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan dirinya akan merevisi Undang-Undang dan Permentan yang menghambat penurunan harga daging sapi tersebut.
"Ini dahulu dibuat idenya bagus untuk melindungi peternak, tapi kenyataannya justru sebaliknya. Minggu-minggu ini sesuai izin Pak Presiden, kita akan coba revisi," tambah Amran.
Untuk diketahui, meskipun telah turun, harga daging sapi tak kunjung berada di level yang ditargetkan oleh presiden Jokowi. Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Mampang, Jakarta Selatan, harga daging sapi masih dijual dengan harga Rp 115 ribu per kilogram (kg). Harga daging sapi ini memang mulai turun ketimbang sebelum Lebaran yang sempat sentuh level harga Rp 160 ribu per Kg.
"Masih tinggi, masih di atas Rp 100 ribu, kalau mikir daging itu capek sendiri. Kita niat jualan ya jualan saja, lakunya berapa kita syukuri saja," kata salah satu pedagang daging Hendro (40) saat berbincang dengan L‎iputan6.com, Sabtu (9/7/2016).
Dia mengakui, semenjak operasi pasar yang dilakukan pemerintah sebelum lebaran, para pembeli daging segar mulai berburu dan mengonsumsi daging-daging beku yang dipasarkan pemerintah.
Karena itu, Hendro mengaku saat ini tidak terlalu banyak menjual daging. "Ya setiap hari daging kita laku satu ekor itu sudah bagus," ujar dia.