Sukses

Ini Tugas Patriot Energi di Daerah Terluar Indonesia

‎Kementerian‎ Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerjunkan 120 patriot energi ‎ke daerah terpencil dan terluar Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Kementerian‎ Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerjunkan 120 patriot energi ‎ke daerah terpencil dan terluar Indonesia. Adanya patriot energi ini diharapkan akan membantu mengatasi permasalahan kekurangan listrik di daerah-daerah tersebut.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan ‎dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, tujuan diterjunkanya para patriot energi ini salah satunya untuk mengumpulkan data-data terkait masalah energi, terutama listrik di daerah tempatnya diterjunkan.

"Jadi apa yang kami harapkan kepada patriot ini untuk kepentingan pekerjaan kita secara langsung. Mereka akan jadi petugas yang mengumpulkan data potensi energi baru dan terbarukan. Kemungkinan mereka juga bisa ditanya soal apapun mengenai kebutuhan masyarakat setempat, selain soal energi," ujar dia ‎di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).

Selain itu, para patriot energi ini juga bertugas untuk membantu menjaga keberlangsungan ‎pembangkit tenaga listrik energi terbarukan yang ada di daerah tersebut. Meski telah ada pembangkit, namun seringkali aliran listrik yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Kebanyakan dari mereka ditempatkan di daerah yang dibangun infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi baru terbarukan. Jadi mereka bertugas mengkoneksikan, menumbuhkan sense of belonging dari keberadaan infrastruktur itu. Karena dibutuhkan juga sustainability dari infrastruktur itu. Kita kan tidak punya tangan di daerah, apalagi di daerah terpencil. Keberadaan mereka sangat membantu tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah," jelas Rida.

Sementara itu, Penanggungjawab Program Patriot Energi Tri Mumpuni mengatakan, ‎dalam mengemban tugas-tugas tersebut, banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh para patriot. Oleh sebab itu, sebelum diterjunkan ke lapangan, para patriot ini telah diberikan berbagai macam pelatihan untuk mengatasi tantangan dan hambatan ini.

"Ada pelatihan selama dua bulan, mereka belajar untuk survival di Gunung Burangrang. Kemudian juga pendidikan tentang sadar diri, kenal diri, dan manfaatkan hidup untuk masyarakat.‎ Juga mendapat pelajar soal energi baru dan terbarukan. Jadi bisa bertindak kalau terjaidi sesuatu pada pembangkit listrik yang sudah dipasang," kata dia.

Selain soal ketenagalistrikan, para patriot energi ini juga diberikan pelatihan untuk memetakan dan mengembangkan potensi ekonomi di daerah yang ditempatinya. Dengan demikian, akan ada sinergi yang baik antara pembangun sumber energi dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

"Mereka juga dilatih untuk membuat observasi potensi ekonomi apa yang ada di masyarakat. Jadi energi dan pangan jadi erat kaitannya.‎ Dengan demikian ke depan banyak potensi desa yang bisa dikembangkan," tandas dia.