Sukses

Debut Perdana, Saham Protech Mitra Perkasa Naik 68 Persen

Protech Mitra Perkasa menawarkan saham ke publik dengan jumlah 160 juta saham atau sekitar 44,62 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan bergerak di jasa layanan pembangunan menara komunikasi, PT Protech Mitra Perkasa Tbk resmi menjadi emiten ke-9 yang melantau di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Protech Mitra Perkasa tercatat dengan kode emiten OASA.

Protech Mitra Perkasa menawarkan saham ke publik dengan jumlah 160 juta saham atau sekitar 44,62 persen. Sementara, saham pendiri yang dicatatkan sebanyak 198,6 juta lembar saham. Total saham yang tercatat sebanyak 358,6 juta lembar saham. 

Pada penawaran saham perdana atau Initial Public Offeritng (IPO) ini, perseroan menetapkan harga saham Rp 190 per saham. Nilai nominal saham Rp 100.

Sedangkan pada debut perdananya, saham Protech Mitra Perkasa langsung melonjak ke level Rp 320, naik Rp 130 atau 68,42 persen dari harga penawaran. Saham perseroan sempat berada pada harga tertinggi Rp 322 dan terendah Rp 220.

Saham Protech Mitra Perkasa ditransaksikan sebanyak 65 kali dengan volume 13 ribu lot. Nilai transaksi pada perdagangan perdana ini sebanyak Rp 410 juta.

Direktur Penilaian Perusahaan Samsul Hidayat menerangkan, perusahaan merupakan emiten ke 9 pada tahun ini atau menjadi emiten ke 530 yang tercatat di BEI. Dia mengatakan, perseroan akan dicatatkan di papan pengembangan.

Dia berharap, setelah tercatat di BEI manajemen perseroan akan menjadi lebih baik. Dia juga berharap perseroan akan menjadi lebih besar karena memanfaatkan dana dari pasar modal.

‎"Setelah dicatatkan Protech Mitra Perkasa akan dapat dikelola lebih baik, memperhatikan good corporate governance (GCG). Kami harapkan memanfaatkan pasar modal akan menjadi lebih besar," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/7/2016).

Dana hasil aksi korporasi ini sekitar Rp 30,4 miliar. Sekitar Rp 5 miliar akan digunakan untuk setoran modal entitas anak PT Teleys Indonesia. Sedangkan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Sedangkan untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pra pembukaan dan berbalik arah pada pembukaan. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (18/7/2016), IHSG turun tipis 2,26 poin atau 0,04 persen ke level 5.107,91. Indeks saham LQ45 melemah 0,06 persen ke level 876,92. Sebagian besar indeks saham acuan susut.

IHSG berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik terbatas 4,3 poin atau 0,08 persen ke level 5.113,69. Indeks saham LQ45 0,02 turun ke level 877,20.

Ada sebanyak 87 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 26 saham melemah dan 75 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.118,77 dan terendah 5.107,91. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.321 kali dengan volume perdagangan 155,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 204 miliar.