Sukses

Jumlah Orang Miskin di RI Turun, Ini Faktornya

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 580 ribu jiwa menjadi 28,01 juta jiwa di Maret 2016

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 580 ribu jiwa menjadi 28,01 juta jiwa di Maret 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 28,59 juta jiwa. Penurunan jumlah penduduk miskin disebabkan beberapa faktor.

Kepala BPS Suryamin, mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di bulan ketiga ini mencapai 28,01 juta orang. Realisasi ini turun dibandingkan Maret 2015 yang sebanyak 28,59 juta penduduk miskin atau 11,22 persen. Sementara di September 2015, basis orang miskin di Indonesia 28,51 juta orang dengan tingkat kemiskinan 11,13 persen.

Data BPS menunjukkan pencapaian ‎Maret 2014, jumlah penduduk miskin di negara ini tercatat 28,28 juta orang atau 11,25 persen. Kemudian menurun menjadi 27,73 orang miskin dengan tingkat kemiskinan 10,96 persen di September 2014

“Jadi dibandingkan Maret tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Maret 2016 turun 580 ribu orang. Sedangkan dibandingkan September lalu, turun 500 ribu orang," jelas dia saat Rilis Profil Kemiskinan di kantor BPS, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Suryamin menyebut salah satu faktor membuat jumlah orang miskin turun adalah banyaknya proyek infrastruktur yang menggerakkan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.

Selain itu ada juga faktor lain yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin di Indonesia khususnya selama periode September 2015-Maret 2016, antara lain :

1. Selama periode September 2015 – Maret 2016 terjadi inflasi umum relatif rendah yaitu tercatat sebesar 1,71 persen

2. Secara nasional, rata-rata harga daging ayam ras mengalami penurunan sebesar 4,08 persen yaitu dari Rp 37.742 per kg pada September 2015 menjadi Rp 36.203 per kg pada Maret 2016. Selain itu, harga eceran komoditas bahan pokok lain yang mengalami penurunan adalah telur ayam ras sebesar 0,92 persen dan minyak goreng turun 0,41 persen

3. Nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,75 persen dibanding September 2015, yaitu dari Rp 46.739 menjadi Rp 47.559. Selain itu, rata-rata upah buruh bangunan per hari pada Maret 2016 naik sebesar 1,23 persen dibanding September 2015, yaitu dari Rp 79.657 menjadi Rp 81.481

4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2016 mencapai 5,50 persen, mengalami penurunan dibandingkan keadaaan pada Agustus 2015 yang sebesar 6,18 persen

5. Persentase kenaikan pendapatan (proxy pengeluaran) penduduk miskin di desil 1 dan desil 2 cukup tinggi sebesar masing-masing 7,53 persen dan 7,82 persen (Maret 2015 – Maret 2016).