Sukses

Kementan Klaim Jeroan Juga Miliki Nilai Gizi Tinggi

Pemerintah kembali membuka keran impor jeroan.

Liputan6.com, Jakarta - Pembukaan kembali impor jeroan oleh pemerintah menimbulkan polemik. Selain tidak sehat, jeroan juga dinilai tidak layak sebagai konsumsi manusia.

Namun Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner ‎Kementerian Pertanian (Kementan) Sri Mukartini memiliki pendapat berbeda.

Dia mengatakan, tidak semua jenis jeroan mengandung zat yang buruk bagi kesehatan manusia.
"Tidak semua jeroan mengandung asam purin dan lemak tinggi, ‎sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu timbulnya penyakit jantung, radang sendi, dan lain-lain," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Menurut dia, ada jenis jeroan yang justru mengandung banyak gizi dan protein yang menjadi kebutuhan manusia. Seperti bagian jantung yang tidak memiliki kandungan lemak dan asam purin yang berbahaya jika menjadi konsumsi.

"Saya rasa masyarakat kan juga sudah pintar memilih mana makanan yang sehat. Kalau usus mungkin memang begitu (ada kandungan asam purin dan lemak), tapi jantung tidak," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, jeroan juga sebenarnya mem‎iliki beberapa kandungan gizi yang penting bagi tubuh manusia. Di antaranya, karbohidrat, protein, vitamin B12, asam fosfat, zat besi, kalium, magnesium, fosfor dan zeng.

"Memang tidak ada makanan yang tidak berisiko. Obat pun berisiko, ketika makan obat tidak sesuai dosis dokter risiko. Makan juga begitu. Kalau makan jeroan harus banyak dilengkapi sayur untuk menetralisir‎," kata dia.(Dny/Nrm)