Sukses

Mengenal Miliarder Termuda Dunia Alexandra Andresen

Alexandra Andresen yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas ini awalnya tidak begitu tertarik menjadi seorang pebisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Baru memasuki usia 19 tahun, Alexandra Andresen telah menjadi miliarder termuda di dunia. Terlahir dari keluarga kaya pengusaha tembakau, Alexandra memulai langka berbisnis dengan berinvestasi di sebuah perusahaan bernama Ferd.

Setiap langkah bisnisnya, mampu meningkatkan kekayaan Alexandra hingga US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 15 triliun (Kurs Rp 13.101 per dolar). Tidak heran, remaja ini terpilih menjadi miliarder termuda pada tahun 2016 versi Forbes.

Mengutip Forbes, Jumat (22/7/2016), Alexandra yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas ini awalnya tidak begitu tertarik menjadi seorang pebisnis. Remaja ini lebih menyukai kegiatannya sebagai penunggang kuda di Norwegia, dan berhasil meraih berbagai penghargaan dari berbagai kompetisi di Eropa.

Selain Alexandra, kakak perempuannya Katharina juga mempunyai kekayaan yang sebanding dengan dirinya.

Selain sebagai pebisnis, Katharina juga fokus terhadap perkembangan sosial suatu negara. Mahasiswi ilmu sosial di Amsterdam University College ini membuat proyek untuk mengurangi jumlah anak muda pengangguran pada 2014.

Kedua kakak beradik ini memiliki saham sebesar 42,2 persen dari perusahaan milik mereka. Pada awalnya kedua kakak beradik ini hidup di Norwegia dengan normal.

Kehidupan mereka berubah ketika mereka menginjak usia 17 tahun, di mana berdasarkan peraturan di Norwegia, mereka harus melaporkan harta kekayaan yang dimiliki terhadap pemerintah untuk pembayaran pajak.

Katharina dalam wawancaranya di televisi Norwegia menceritakan mendapatkan banyak permintaan pertemanan di akun Facebook miliknya ketika kekayaan mereka dipublikasikan pada 2014.

Perusahaan Ferd mulai berdiri pada 1849, di mana kakek buyut Alexandra dan Katharina, Johan Henrik Adresen membeli perusahaan tembakau J.L. Tiedemanss. Perusahaan ini pada akhirnya menjadi perusahaan rokok nomor satu di Norwegia selama lebih dari 150 tahun.

Keluarga Andresen menjalankan bisnis industri tembakau hingga menjual sahamnya ke perusahaan Skandinavisk Tobakskompagni sebesar US$ 500 juta (Rp 6,5 triliun). Saat ini, Ferd tidak hanya bergerak di bisnis tembakau, tapi bergerak di bidang ritel, investasi,

Mengapa Alexandra dan Katharina sudah menerima kekayaan sebesar itu di usia mudanya? Jawabannya adalah peraturan yang berlaku di negara Norwegia, di mana setiap orang kaya harus membayar pajak hampir 1 persen dari kekayaan yang dimilikinya.

Hal ini membuat ayah mereka, Johan H. Andersen, segera mengurangi kekayaan miliknya dengan m,emberikan warisan kepada anak mereka setelah anaknya berusia 17 tahun. Tujuannya tidak lain untuk mengurangi pajak yang harus dibayar. (Aldo Lim/nrm)