Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan mampu menyerap dana repatriasi hasil dari program tax amnesty atau pengampunan pajak senilai Rp 75 triliun. Target tersebut akan terbesar di bank dan juga beberapa anak usaha.
Direktur Treasury BNI Panji Irawan mengatakan, sebagai grup usaha BNI menargetkan mampu menyerap dana repatriasi Rp 75 triliun. Perinciannya, khusus untuk usaha bank bisa menyerap Rp 50 triliun sedangkan sisanya sebesar Rp 25 triliun akan diserap oleh anak usaha seperti sekuritas dan aset manajemen.
"Itu BNI sebagai bank sudah ancang-ancang bakal dapat Rp 50 triliun sampai Rp 55 triliun. Untuk anak usaha sekitar Rp 20‎ triliun triliun sampai Rp 25 triliun," kata dia di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Panji mengatakan, untuk bisa menampung dana tersebut, perseroan telah menyiapkan beberapa instrumen keuangan yang memang dimodifikasi agar bisa melayani keinginan dari para wajib pajak yang akan mengikuti program tax amnesty. Produk yang paling sederhana adalah produk dari Dana Pihak Ketiga (DPK) berupa tabungan, giro dan juga deposito.Â
Selain produk tersebut, BNI juga menyiapkan produk lainnya seperti obligasi. "Bank ada DPK apakah current account seperti giro dan deposito dan saving account berupa tabungan. Kalau mau 3 tahun masih ada penawaran umum berkelanjutan," kata dia.
Seme‎ntara, anak usaha yakni PT BNI Securities bisa menyerap dana repatriasi berupa fasilitas transaksi saham dan surat utang. Selain itu, BNI Securities bisa menyerap dana berupa penjamin emisi.
PT BNI Asset Management juga bisa menyerap dana repatriasi dari produk reksadana. "Sudah kami perhitungkan, terkait anak usaha, dari dua (BNI Securities dan BNI Asset Management) Rp 15 triliun," jelasnya.
Kemudian, dia mengatakan dana repatriasi dapat diserap melalui PT Bank BNI Syariah. Dia juga bilang bisa diserap melalui produk asuransi di PT BNI Life Insurance dan PT BNI Multi Finance. "Bahkan mau masuk insurance kalau mau tanam produk asuransi Rp 1 triliun siap, BNI Life dan BNI Finance," tandas dia. (Amd/Gdn)