Sukses

20 Perusahaan Tiongkok Minati Investasi di Indonesia

20 Perusahaan yang berada di Guangdong, Tiongkok menyatakan keseriusannya untuk menanamkan modal di Indonesia.

Liputan6.com, Guangzhou Perusahaan-perusahaan asal Guangdong, Tiongkok menyatakan keseriusannya untuk menanamkan modal di Indonesia. Sebanyak 20 perusahaan berbagai sektor, seperti elektronik, industri sepatu, industri bangunan dan sektor lainnya menunjuk Indonesia sebagai tujuan investasi utama.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investor Tiongkok tersebut menunjukkan bahwa potensi peningkatan investasi dari Tiongkok masih terbuka lebar. “Proses investasi merupakan suatu tahapan yang gradual. Tanpa adanya minat investasi, investor tidak mungkin melakukan realisasi investasi. Oleh karena itu, kami terus menyambut positif minat investasi dari Tiongkok yang telah berhasil didentifikasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/7/2016).

Keseriusan minat investasi ini ditunjukkan dengan adanya rencana pendirian Chambers of Commerce Guangdong Indonesia di Indonesia oleh CCPIT (China Council for The Promotion of International Trade). “Rencana tersebut menunjukkan bahwa minat-minat investasi yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan Guangdong tersebut akan dipandang serius oleh CCPIT,” kata Franky.

Dalam pertemuan sebelumnya dengan Kepala BKPM, Presiden CCPIT Guangdong sempat menyampaikan rencana untuk memfasilitasi investasi dari Guangdong ke Indonesia pada bulan Oktober 2016. Potensi dan iklim investasi Indonesia memang mulai membaik, di mana disebabkan 12 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2010-2015, tercatat sudah US$ 52,3 miliar atau setara dengan Rp 684 triliun (Kurs Rp 13.094 per dolar) investasi Tiongkok yang terdaftar di BKPM. Pada triwulan pertama tahun 2016 ini saja, realisasi investasi dari Tiongkok mencapai US$ 464 juta (Rp 6,07 trilyun) terdiri dari 399 proyek dan menyerap sebanyak 10ribu tenaga kerja. Hal ini membuat Tiongkok berada di posisi keempat Investor terbesar di Indonesia, setelah Singapura, Jepang, dan Hong Kong. (Aldo Lim)